Perpusnas Lakukan MoU Dengan 72 Perguruan Tinggi

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Malang, Jawa Timur – Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan 72 perguruan tinggi negeri dan swasta di Jawa Timur. MoU dilakukan  di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Rabu, (20/11). Penandatanganan MoU dilakukan bersamaan dengan Seminar, Workshop dan Musyawarah Daerah Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) se-Jawa Timur. .

Ketua Panitia Yeni Fitria Nurrahman menjelaskan alasannya mengapa memilih UMM sebagai tempat pelaksanaan Musda FPPTI Jatim ini. Menurutnya, UMM menjadi tempat pertama kali terbentuknya FPPTI Jatim. “Di harapkan dapat menciptakan inovasi dan pengembangan ilmu pengetahuan dan TI khususnya di bidang perpustakaan,” ujar Yeni membuka acara.

Workshop dan seminar FPPTI menghadirkan narasumber Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando, Wakil Rektor UMM Syamsul Arifin, Ida Fajar Priyanto dari UGM, Rikarda Ratih Saptaastuti dari Universitas Katolik Soegijapranata dan Felicia Goenawan dari Universitas Kristen Petra Surabaya. Workshop diikuti ratusan peserta dari Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah. “Mereka tertarik dengan kegiatan FPPTI. Bahkan, saking membludaknya sampai menolak peserta,” terang pustakawan UNUSA Surabaya itu.

Adapun tujuan penandatanganan MoU adalah untuk memberikan akses yang seluas-luasnya antara perpustakaan perguruan tinggi dengan perpustakaan nasional. Dengan adanya MoU tersebut mereka bisa saling tukar informasi yang ada di perpustakaan, akses e-jurnal, e-book dan lain-lain.

Ketua FPPTI Jawa Timur Amirul Ulum menjelaskan, Musyawarah Daerah adalah forum berakhirnya kepengurusan dan untuk memilih ketua baru periode 2019-2022. Acara berlangsung selama tiga hari (20-22 November). “Musda ini adalah bagian dari evaluasi. Bagaimana pengembangan pustakawan atau sumber daya manusia. Untuk ke depan kita perlu memelihara sinergitas baik daerah atau pusat,” jelas Amirul Ulum.

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengajak pustakawan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain itu melakukan update informasi terutama konsep transfer knowledge. "Belum banyak prodi yang mengajarkan bagaimana mengatur koleksi menjadi mengatur knowledge. Apalagi transfer knowledge," imbuhnya. Syarif juga menekankan bahwa saat ini negara maju tidak lagi berkutat tentang pembahasan revolusi industry 4.0. "Mereka sudah jauh melakukan realisasi. Sebab itu, makna literasi jangan dipersempit seputar text book. Tapi bagaimana menciptakan barang dan jasa yang bermanfaat dan diakui dunia," tandasnya. Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando pada kesempatan tersebut secara seremoni juga memberikan mobil perpustakaan keliling melalui Rektor UMM agar dapat dimanfaatkan civitas academica UMM.

 Reportase: Arwan Subakti

Fotografer: Ahmad Kemal Nasution

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung