Perpusnas Peringati Hari Ibu, Gelar Talkshow Perempuan Berkebaya

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jakarta,- Deputi Bidang Pengembangan Bahan Perpustakaan dan Jasa Informasi, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Mariana Ginting mengatakan Perpusnas akan terus mendukung berbagai upaya pelestarian budaya, salah satunya melalui kebaya.

Memasuki bulan Desember, Perpusnas menggelar Talkshow Perempuan Berkebaya dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember mendatang. “Berbicara tentang kebaya dan hari ibu tidak lepas dari upaya Perpustakaan Nasional dalam mendukung kegiatan yang menggabungkan elemen elemen literasi, pendidikan dan budaya,” ungkapnya pada Selasa, (5/12/2023).

Menurut Mariana, Perpusnas sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berfokus pada penyediaan sumber daya pengetahuan memiliki peran penting dalam mencerdaskan anak bangsa. Hari ibu di Indonesia memiliki sejarah yang berkaitan dengan perjuangan wanita Indonesia. Pentingnya peran perempuan sebagai ibu, pendidik dan penggerak perjuangan nasional.

“Perpustakaan Nasional menyelenggarakan berbagai kegiatan workshop, talkshow dan seminar serta kegiatan lainnya,  sebagai bentuk wujud komitmen perpusnas dalam melestarikan budaya Indonesia. Salah satunya seperti  kegiatan ini yang mengangkat budaya kita yaitu kebaya,” imbuhnya.

Mariana berharap, Perpustakaan Nasional akan mampu memberikan pandangan kepada masyarakat bagaimana membentuk karakter, moral dan pola pikir melalui peran Ibu yang memegang peran kunci dalam pendidikan anak.

“Melalui peran ibu yang penuh kasih dan mendidik, Indonesia dapat melahirkan generasi yang cerdas, berkarakter dan ber kontribusi positif terhadap kemajuan bangsa. Ibu memiliki kekuatan besar dalam membentuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” terangnya.

Dalam talkshow yang dimoderatori Pustakawan Perpusnas, Vira Farhana ini, menghadirkan narasumber yaitu Sinta Kaniawati, Runti Rani dari Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Peni Cahyaningtyas seorang desainer dan fashion stylist,  juga Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Rosmaria Sjafariah, Pendiri Komunitas Perempuan Berkebaya dan Ruang Berbagi dan Peduli, “Kebaya, Kopi, dan Buku, Kristin Samah, dan  Presenter NET TV, Rahma Hayuningdyah.

Seiring perkembangan zaman, kebaya mengalami transformasi dalam desain dan penggunaannya. Kebaya tidak hanya menjadi pakaian formal, tetapi juga digunakan dalam berbagai acara resmi dan upacara adat.

Kebaya semakin mendapatkan perhatian di kancah fashion internasional. Desainer-desainer Indonesia mulai menggabungkan unsur tradisional kebaya dengan sentuhan modern, menciptakan desain yang memikat dunia fashion global.

Pada tahun 2005 Kebaya akhirnya diakui sebagai busana nasional Indonesia. Pengakuan ini menegaskan pentingnya kebaya sebagai bagian integral dari identitas budaya Indonesia.

Liputan: Eka Purniawati/ Robi

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpusnas Republik Indonesia

Jumlah pengunjung: NaN