Pisang Preneur 2023, Upaya Perpusnas Ciptakan Para Entrepreneur Olahan Pisang Nusantara

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) merancang program unggulan berupa transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, bertujuan memberikan impact langsung bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas pertumbuhan ekonomi rumah tangga.

Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara dalam hal ini melakukan program literasi terapan dan inklusif guna melakukan pemberdayaan masyarakat pada usaha olahan pisang (Pisang Preneur) berbasis inklusi sosial.

Program ini diikuti oleh 568 peserta secara daring yang kemudian dipilih hingga pada akhirnya mendapatkan sejumlah 75 orang peserta dari 5 kota pelatihan luring yaitu Solo, Pekanbaru, Bandar Lampung, Pontianak, dan Enrekang.

Seluruh peserta tersebut diberikan pelatihan dasar seputar pengolahan pisang dan cara mengemas olahan pisang yang menarik.

Setelah mengikuti pelatihan dasar secara luring di 5 kota, dipilih perwakilan yang terdiri dari 4 orang peserta di 5 kota pelaksanaan yang kemudian diberikan pelatihan lanjutan seputar olahan pisang, packaging, pemasaran, dan content creator.

Kemudian para peserta dibagi ke dalam 4 kelompok yang kemudian ditugaskan untuk membuat produk dan memaparkan ide bisnis usaha olahan pisang di acara puncak yang diselenggarakan di Ruang Serba Guna Lt. 4 Gedung Layanan Perpustakaan Nasional Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (6/112023).

Ide bisnis para peserta dinilai langsung oleh 3 juri yang berkompeten di bidangnya. Pertama, Food Expertise sekaligus F&B Consultant, Chef Nanda Young. Kedua, Brand & Communication Practitioner Expert, Dinda Dwimanda Wahyuningtyas.Ketiga, BNSP Assesor, Teacher & Lecturer, Services & Hospitality Trainer, Adityo Aji Nugroho.

Ketiga juri memberikan komentar positif terkait pelaksanaan program ini. Seperti diungkapkan Dinda yang merasa bahwa acara puncak ini tidak seperti kompetisi, namun seperti presentasi pendanaan seri C.

“Untuk presentasinya, malah saya merasa kita sedang berada di seri C untuk investasi berapa harga untuk franchise dari produk yang ditawarkan. Itu perlu diapresiasi karena skema bisnis itu dipikirkan secara panjang, ujarnya.

Sementara untuk produk-produk yang ditawarkan oleh para peserta yakni stik pisang mustafa “Bananaisme”, “Bananamoo” ice cream, banana smoothie “Synbiotics”, dan “Pinus” pastry. Keempat produk tersebut kemudian dijajakan kepada para undangan acara puncak.

Ketua pelaksana program Pisang Preneur, Jonathan Yustisio mengatakan bahwa produk yang dihasilkan diharapkan tidak hanya untuk program Pisang Preneur saja, namun bisa menjadi oleh-oleh khas terbaru di daerah masing-masing peserta.

“Saya berharap kita tidak berhenti sampai disini saja, saya harap produk-produk yang kita hasilkan hari ini akan menjadi oleh-oleh baru bagi daerah tempat tinggal kita. Sehingga lima tahun lagi jika kita bertemu kembali kita sama-sama sudah menjadi pengusaha olahan pisang yang inovatif dan kreatif,paparnya.

Ketua Kelompok Kerja Penyusunan Konten Media dan Jasa Informasi Perpustakaan Perpusnas, Yuliatry Bunga mengatakan Indonesia termasuk negara penghasil pisang terbesar ketiga di dunia setelah India dan China. Pisang memang termasuk salah satu buah yang paling banyak dibudidaya di sejumlah daerah di Indonesia.

Selain untuk konsumsi dalam negeri, pisang yang dibudidaya di Indonesia juga turut diekspor ke berbagai negara seperti Malaysia, Australia, Timur Tengah, Jepang, Korea Selatan, Belanda, China, Iran, dan lainnya. Melihat potensi ini, maka perlu dilakukan pemanfaatan pisang secara lebih jauh sehingga dapat memiliki nilai ekonomi yang lebih baik.

“Pisang merupakan buah yang selalu ada di hampir semua aktivitas kita di Indonesia, bahkan di meja makan kita pun pasti selalu ada pisang, ini harus kita lihat sebagai potensi bahwa pisang di Indonesia sangat melimpah dan perlu kita optimalkan sehingga memiliki nilai ekonomi lebih, jelasnya.

Harapannya, dengan adanya program Pisang Preneur ini dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang pisang dan olahan pisang yang kreatif dan inovatif.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas, Mariana Ginting mengatakan bahwa peserta program Pisang Preneur akan terus dipantau oleh Perpusnas sebagai bahan evaluasi bahwa program ini akan dilanjutkan atau tidak di tahun-tahun berikutnya.

“Saya minta kepada Bapak Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara untuk terus memantau perkembangan peserta setelah acara ini berakhir, agar nantinya kita bisa mendapatkan umpan balik dari peserta untuk program berikutnya yang perlu diadakan oleh Perpusnas, pintanya.

Pada akhir acara, diumumkan pemenang pada program Pisang Preneur sebagai berikut:

Juara 1 – Bananamoo Ice Cream

Juara 2 – Pinus Pastry

Juara 3 – Stik Pisang Mustafa Bananaisme

Juara 4 – Banana Smoothie Synbiotics

Program Pisang Preneur diharapkan dapat memicu dan memacu masyarakat untuk inovatif dan kreatif dalam mengolah pisang, menambah nilai ekonomi pada pisang yang nantinya dapat meningkatkan keterampilan dan menghasilkan peluang usaha yang menjanjikan di industri pisang.

Reporter: Achmad Riyadi Alberto

Editor: Basma Sartika

Fotografer: Aji Anwar

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpusnas Republik Indonesia

Jumlah pengunjung: NaN