Salemba, Jakarta - Perpustakaan Nasional RI menggelar pelatihan pemrograman menggunakan Code Igniter Web Framework bagi Penata Aplikasi di Pusat Data dan Informasi. Dalam sambutannya, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando berharap Pusdatin bisa menjadi sumber informasi yang valid dan terpercaya mengenai seluruh aspek wilayah di Indonesia. Ini sejalan dengan fungsi perpustakaan sebagai pusat untuk transfer ilmu pengetahuan.
"Geospasial tentang geografis asal-usul Indonesia, bahkan jauh sebelum Indonesia dikenal dan sampai sekarang bagaimana peta administrasinya dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Pulau Rote, itu seperti apa dan itu nanti ada narasinya. Kemudian sumber informasi potensi SDA-nya yang ada di langit, laut, dan darat," jelasnya saat membuka acara pelatihan di Teater Perpusnas Salemba, Jakarta, pada Senin (9/11/2020).
Syarif Bando menekankan sebagai bagian dari perpustakaan dunia, Perpusnas harus unjuk gigi dalam percaturan global. Karenanya, Perpusnas harus mampu mengumpulkan, mengolah, dan mendayagunakan seluruh sumber ilmu pengetahuan yang berasal dari dalam dan luar negeri.
"Di sini teman-teman Pusdatin akan bisa sangat paham betapa perpustakaan antardunia menjadi sebuah jembatan ilmu pengetahuan yang tidak ada taranya kalau ini bisa terkoneksi. Pertanyaannya, Perpusnas ini sudah terkoneksi dengan berapa dengan perpustakaan seluruh dunia? Dan siapa yang akan mengkoneksikan dan bagaimana pekerjaan untuk mengkoneksikan itu?†urainya.
Melalui pelatihan yang diberikan, Syarif Bando berharap pengelolaan informasi dan teknologi di Perpusnas bisa terdokumentasikan dengan baik.
Sementara itu, Plt. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpusnas Yahyono menyatakan pelatihan diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi pegawai di dalam bidang IT. Menurutnya, dunia IT berkembang sangat cepat dan dibutuhkan pemikiran serta inovasi yang sesuai perkembangan zaman.
"Harapannya dari Pusdiklat setelah bapak/ibu staf Pudatin mengikuti acara ini, bisa mengimplementasikan apa yang diperoleh pada hari ini. Karena kita paham betul di dalam dunia TI, hari ini X besok sudah menjadi X plus 1, besok X plus 1 lusa sudah X plus 2, tahun depan sudah X plus 1000. Ini menjadi tantangan kita semua,†tutupnya.
Reporter: Hanna Meinita
Fotografer: Ahmad Kemal Nasution
Â