Salemba, Jakarta - Peringatan Hari Ibu (PHI) bagi bangsa Indonesia bukanlah "mother's day". Pasalnya PHI didasari oleh momentum diselenggarakannya Kongres Perempuan Pertama pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta.
Kongres tersebut merupakan sebuah&nbsp; titik penting pergerakan perempuan yang menandai babak baru bangkitnya gerakan perempuan Indonesia untuk berorganisasi secara demokratis tanpa membedakan agama, etnis, dan kelas sosial.
Demikian disampaikan Plt Sekretaris Utama (Sestama) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Ofy Sofiana dalam amanat upacara Peringatan Hari Ibu yang diikuti seluruh pegawai pada Jumat (22/12/2023).
Sestama mengatakan momentum bersejarah ini ditetapkan sebagai Hari Ibu oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur.
"Maka, PHI di Indonesia esensinya bukan hanya untuk mengapresiasi jasa besar ibu, yang tentunya juga sungguh istimewa, namun lebih dari itu, untuk mengapresiasi seluruh perempuan Indonesia, atas peran, dedikasi, serta kontribusinya bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara," katanya.
Dengan diperingatinya Hari Ibu, lanjutnya, diharapkan dapat menjadi daya ungkit untuk mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas, agar memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan.
"PHI mengingatkan kita semua bahwa keadilan, kesejahteraan dan perdamaian yang kita dambakan tidak akan pernah tercapai tanpa pean serta perempuan," lanjutnya.
Dia menuturkan di Indonesia, telah banyak kaum perempuan yang memiliki peran dan posisi strategis yang awalnya terkesan mustahil dilakukan perempuan. Hal ini membuktikan bahwa perempuan, apabila diberi peluang dan kesempatan, mampu meningkatkan kualitas hidupnya secara mandiri. 
"Perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara juga mampu menjadi motor penggerak dan motor perubahan atau agent of change," tuturnya.
Pergerakan perempuan dalam pembangunan, tentunya tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat. Untuk itu, semua upaya dan langkah diharapkan mampu berjalan sesuai dengan prinsip "equal partnership&rdquo;. 
Prinsip ini mencerminkan bagaimana perempuan Indonesia bersama kaum laki-laki berperan membangun bangsa, sekaligus juga berperan aktif membangun kesejahteraan dan menjalin hubungan yang erat dengan berbagai bangsa, baik di tingkat regional maupun internasional.
"Saya ingin mengajak semua masyarakat, khususnya kaum perempuan Indonesia untuk terus berkarya, mampu menjaga sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan meningkatkan kualitas dan kapabilitas dirinya. Marilah kita sebagai sesama perempuan saling mendorong, saling menginspirasi dan saling membantu," pungkasnya.
&nbsp;
Reporter: Wara Merdeka
Dokumentasi: Andri TK/Aditya Irfan

Peringatan Hari Ibu ke-95, Apresiasi Jasa Besar Ibu

Medan Merdeka Selatan, Jakartaâ€”Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menerima kunjungan resmi Wakil Duta Besar Kesultanan Oman Issa Ibrahim, Rabu, (11/9). Pada kunjungan tersebut Kesultanan Oman ingin menggelar pameran di Perpustakaan Nasional pada pertengahan November 2019.
Secara khusus, Issa Ibrahim memuji kehidupan toleransi beragama di Indonesia. Menurut Issa, Indonesia adalah contoh negara yang berhasil menghidupkan toleransi sehingga nyaris tidak terjadi konflik atau pertikaian yang mengatasnamakan agama. Padahal Indonesia dihuni oleh enam agama yang resmi diakui pemerintah serta beragam aliran kepercayaan.
Kepala Perpusnas menjelaskan bahwa kehidupan toleransi beragama di Indonesia telah berjalan selama ratusan tahun. â€œNanti pada saat pameran, kami akan menampilkan beberapa koleksi tentang toleransi dan keberagaman Indonesia,â€ kata Syarif Bando.
Pada pameran nanti, Kesultanan Oman salah satunya akan menampikan seni melukis pasir yang akan menjadi daya tarik tersendiri.
Di akhir kunjungan, rombongan Kesultanan Oman dipandu Kasubid Kerja Sama Perpustakaan Vira Farhana diajak berkeliling ke sejumlah fasilitas layanan Perpusnas.
Reportase : Hartoyo Darmawan

Kesultanan Oman Gelar Pameran di Perpusnas pada November 2019

Salemba, Jakarta - Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 544 Tahun 2023 tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) di tahun 2023 melakukan rekrutmen terhadap 83 orang Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang terdiri dari 75 orang Tenaga Teknis dan 8 orang Tenaga Kesehatan.
Kepada seluruh pegawai PPPK baru, Plt. Sekretaris Utama Perpusnas, Ofy Sofiana berharap mereka dapat segera beradaptasi dengan suasana dan lingkungan kerja baru. Kemudian, memiliki dedikasi, loyalitas, kinerja yang tinggi, disiplin dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab, serta dapat meningkatkan kinerja Perpusnas.
Selain itu, Ofy juga menyampaikan bahwa Perpusnas sedang menyusun sistem manajemen kinerja yang digawangi oleh Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat, dengan dukungan Biro Sumber Daya Manusia dan Umum dan Biro Perencanaan dan Keuangan.
&ldquo;Manajemen kinerja menjadi penting sebagai upaya pengelolaan pegawai dan sumber daya guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan,&rdquo; ucapnya usai melantik dan mengambil sumpah jabatan ASN, Jumat (1/3/2024).
Ofy juga menambahkan dibutuhkan kolaborasi dan keselarasan antara kinerja individu atau pegawai dengan kinerja organisasi. Dengan demikian penetapan sasaran kinerja pegawai dapat berkontribusi terhadap pencapaian sasaran kinerja organisasi.
&ldquo;Oleh sebab itu, mari kita tingkatkan kinerja dan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah, terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah dan terus berinovasi, serta mengembangkan kreativitas,&rdquo; pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, dilantik juga sejumlah pejabat fungsional yakni 12 orang Pustakawan, 1 orang Pranata Komputer, 2 orang Perancang Peraturan Perundang-Undangan, dan 2 orang Widyaiswara.
Reporter: Basma Sartika
 Dokumentasi: Aji Anwar/Alfiyan Tarih Alfatih/Ahmad Kemal Nasution

Perpusnas Lantik 83 Orang PPPK untuk Tahun 2023

Jakartaâ€”Kepala perpustakaan nasional dunia melakukan pertemuan untuk berbagi pengalaman dalam menghadapi risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan.
Perpustakaan nasional dunia diminta selalu siap menghadapi kondisi ketidakpastian dan menggunakan ketidakpastian sebagai kesempatan. Pandemi covid-19, merupakan salah satu ketidakpastian atau krisis yang dihadapi perpustakaan nasional di berbagai belahan dunia.
Hal ini menjadi bahasan dalam Konferensi Kepala Perpustakaan Nasional Dunia (Conference of Directors of National Libraries/CDNL). Untuk pertama kalinya, CDNL digelar virtual pada tahun ini dengan tema Ketidakpastian: Bagaimana Perpustakaan Nasional Menghadapi Risiko dan Menggunakan Kesempatan.
Ketua CDNL Lily Knibbeler menyatakan ketidakpastian, baik kecil maupun besar, akan selalu menjadi bagian dari kehidupan manusia. Pandemi covid-19 yang dihadapi dunia pada dua tahun lalu, menjadi hal yang tidak terduga. Namun, menurut Lily, banyak krisis yang dihadapi perpustakaan nasional. Tidak hanya pandemi penyakit menular, krisis yang dihadapi di antaranya gempa bumi, banjir, kebakaran, dan lainnya.
â€œJadi bagaimana kita sebagai kepala perpustakaan nasional, memimpin organisasi dalam ketidakpastian yang berkembang,â€ jelasnya pada Rabu (8/9/2021).
Untuk pertama kalinya, Konferensi Kepala Perpustakaan Nasional Dunia (Conference of Directors of National Libraries/CDNL) digelar virtual pada tahun ini. Tema yang diangkat adalah Ketidakpastian: Bagaimana Perpustakaan Nasional Menghadapi Risiko dan Menggunakan Kesempatan.
Konferensi yang dihadiri kepala perpustakaan dari 37 negara tersebut diisi dengan paparan dari Kepala Perpustakaan Nasional Australia (NLA) Marie-Louise Ayres dan Kepala Perpustakaan Nasional Inggris Roly Keating dengan tema Manajemen Risiko. Sementara Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Muhammad Syarif Bando mempresentasikan Perpusnas. Akademisi dari Universitas Twente Profesor Martin van Staveren menyampaikan paparan mengenai kepemimpinan dalam menghadapi risiko.
Dalam pertemuan juga dilakukan pemungutan suara Ketua dan Wakil Ketua CDNL. Lily Knibbeler kembali terpilih menjadi Ketua, sementara Kepala Perpustakaan Nasional Estonia Janne Andresoo terpilih menjadi Wakil Ketua 1 dan Marie-Louise Ayres terpilih menjadi Wakil Ketua 2.
Konferensi merekomendasikan beberapa hal di antaranya para kepala perpustakaan nasional diminta agar organisasinya fleksibel dalam menghadapi krisis, bersiap untuk hal-hal yang tidak terduga, dan bekerja sama dengan jejaring. â€œSaya harap hal ini membantu membangun fondasi masa depan kita pada masa ketidakpastian yang terus berkembang,â€ jelas Lily.
Tahun depan, CDNL dijadwalkan diselenggarakan secara tatap muka di Dublin, Irlandia. CDNL adalah asosiasi independen kepala perpustakaan nasional yang dibentuk untuk memfasilitasi diskusi dan mempromosikan kesepahaman dan kerja sama tentang hal-hal yang menjadi kepentingan bersama di seluruh dunia. Konferensi CDNL digelar setiap tahun, biasanya pada hari Selasa di sela konferensi IFLA. Pertemuan tahunan tersebut diselenggarakan oleh perpustakaan nasional negara yang menjadi tuan rumah konferensi IFLA. Tahun lalu, penyelenggaraan IFLA WLIC 2020 di Dublin, Irlandia, dibatalkan. Hal ini berdampak pada pembatalan konferensi CDNL.
Reporter: Hanna Meinita

Kepala Perpustakaan Nasional Dunia Berbagi Pengalaman Menghadapi Ketidakpastian  Â 

Salemba, Jakarta - Pensiun bukan merupakan momok yang mengerikan di usia senja, melainkan batas usia seseorang ketika menjabat sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dalam Pasal 90 ayat (1) UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ditentukan PNS diberhentikan dengan hormat karena mencapai batas usia pensiun bagi pejabat administrasi usia 58 (lima puluh delapan) tahun, pejabat pimpinan tinggi usia 60 (enam puluh) tahun, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi pejabat fungsional. Pensiun merupakan hak seorang PNS, yang diberikan oleh pemerintah sebagai penghargaan atas jasa-jasa PNS selama bekerja bertahun-tahun dalam kedinasan, dan sekaligus sebagai jaminan di hari tua, yaitu hak Pensiun dan Taspen kepada seorang PNS yang memenuhi batas usia pensiun dan masa kerja pada kriteria tertentu.
Pegawai yang sedang mempersiapkan masa pensiun dikatakan juga sedang mengalami post power syndrome. Untuk mengantisipasi ketidaksiapan PNS di lingkungan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI yang akan memasuki pensiun Biro SDM dan Umum bekerjasama dengan FORTIS mengadakan kegiatan Pembekalan Pegawai dalam Rangka Persiapan Masa Pensiun di Ruang Aula Perpusnas Salemba, Selasa (6/4/2021). Tujuannya antara lain (1) memotivasi, memberikan pencerahan dan kesiapan mental dalam memasuki masa purna tugas, (2) memberikan bekal kemampuan, keterampilan serta sikap dalam kewirausahaan dan produktifitas yang sehat, dan (3) mengembangkan bakat dan minat PNS untuk meraih kemandirian.
â€œHari ini dan esok Bapak dan Ibu akan diberikan pembekalan supaya dalam memasuki masa purnabhakti menjadi lebih siap baik mental maupun mind set (dari ketergantungan menjadi kemandirian, dari tidak berdayaan menjadi berdaya, dari kehilangan kepercayaan diri menjadi lebih percaya diri). Serta mempunyai rencana yang baik agar masa purnabhakti tetap menjadi masa yang menyenangkan, produktif dan tidak hilang semangat untuk tetap berkarya bagi keluarga, masyarakat dan bangsa,â€ pesan Sekretaris Utama Perpusnas, Woro Titi Haryanti, saat memberikan sambutan pada kegiatan tersebut.
Sependapat dengan hal itu, selaku narasumber dari FORTIS, Syafrudin Irfan, berharap para PNS yang akan segera menghadapi masa purnabhakti tidak merasa kecewa, sedih atau pun takut, melainkan merasakan happy ending di status baru mereka. â€œTujuan dari kegiatan ini adalah agar Bapak dan Ibu yang akan menghadapi pensiun siap, senang dan sejahtera,â€ ungkap Irfan yang kerap disapa Kang Ojie.
Kegiatan Pembekalan Pegawai dalam Rangka Persiapan Masa Pensiun ini akan diselenggarakan selama dua hari yakni pada tanggal 6 &amp; 7 April 2021 dan diikuti oleh 24 peserta yang merupakan pegawai di lingkungan Perpusnas baik yang berada di Jakarta maupun di Blitar dan Bukittinggi.
Reporter/Fotografer: Basma Sartika

Pensiun adalah Sehat Pikiran, Perasaan dan Fisik

Kepulauan Seribu, Jakarta&ndash;Tanggung jawab untuk mengajak masyarakat gemar membaca bukan semata menjadi tugas dan tanggung jawab Perpustakaan Nasional. Semua pihak harus dilibatkan mengingat indeks literasi masyarakat secara umum masih rendah. Salah satu cara untuk mendongkrak minat dan kegemaran membaca adalah dengan melakukan perluasan akses baca, seperti yang dilakukan Kepolisian Metro Jaya dengan mendirikan taman baca dan perpustakaan keliling di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu.
&ldquo;Saat ini perkembangan teknologi semakin pesat, masyarakat sekarang banyak yang beralih ke gadget ketimbang membaca buku langsung. Kehadiran taman baca dan perpustakaan keliling ini diharapkan meningkatkan minat dan budaya masyarakat dalam membaca buku,&rdquo; kata Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Victor Siagian saat meresmikan Taman Bacaan Bhayangkari, Rabu (24/1/2018).
Taman Bacaan Bhayangkari berukuran 4&times;3 meter, yang dibangun dari biaya CSR perusahaan-perusahaan. Tersedia 2.300 buah buku yang menjadi koleksi Taman Bacaan Bhayangkari, sumbangan dari sejumlah pihak termasuk wisatawan.&nbsp;&ldquo;Koleksi buku beragam mulai dari buku memasak, buku anak-anak, buku khazanah ilmu pengetahuan dan lain-lain, yang merupakan koleksi buku Gramedia dan Perpustakaan Nasional,&rdquo; sambung Victor.
Pulau Untung Jawa berpenduduk hampir 5.000 jiwa. Ketersediaan taman baca di Pulau Untung Jawa masih minim. &ldquo;Fasilitas memang belum memadai karena ada keterbatasan,&rdquo; ucapnya.&nbsp;Selain taman baca, Polres Kepulauan Seribu juga menghadirkan perpustakaan keliling. Ada dua unit motor bantuan dari PT CNOOC yang dimodifikasi menjadi perpusatakaan keliling yang menjangkau masyarakat ke tempat-tempat tertentu dan bisa dipinjam.
Peluncuran Taman Baca Bhayangkari ini diresmikan oleh Ketua Bhayangkari Daerah Metro Jaya Fitri Idham Aziz dan Wakil Ketua Bhayangkari Daerah Metro Jaya Sari yang didampingi Kapolres dan Ketua Bhayangkari Cabang Kepulauan Seribu di Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu Selatan Annela Siagian.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh pihak Perpusnas, PT Gramedia, PT Jaya Konstruksi, Camat Kepulauan Seribu dan Lurang Untung Jawa. &ldquo;Semoga dengan hadirnya Taman Bacaan Bhayangkari ini dapat meningkatkan minat baca dan budaya masyarakat Kepulauan Seribu dalam membaca buku, khususny anak-anak,&rdquo; ujar Fitri dalam sambutannya.
&nbsp;
Reportase : Hartoyo Darmawan&nbsp;

Berita

-

Pencarian

Berita Lainnya

Peringatan Hari Ibu ke-95, Apresiasi Jasa Besar Ibu

Kesultanan Oman Gelar Pameran di Perpusnas pada November 2019

Perpusnas Lantik 83 Orang PPPK untuk Tahun 2023

Kepala Perpustakaan Nasional Dunia Berbagi Pengalaman Menghadapi Ketidakpastian Â

Pensiun adalah Sehat Pikiran, Perasaan dan Fisik

Perpusnas dan Polda Metro Jaya Dirikan Taman Baca di Kepulauan Seribu