Medan Merdeka Selatan, Jakarta – Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku utara dikenal sebagai salah satu wilayah di Timur dengan kekayaan sumber daya alamnya, namun kondisi ini tidak sebanding dengan tingkat sumber daya manusia (SDM) di wilayah tersebut, yang masih menjadi perhatian pemerintah setempat.
Hal tersebut dikatakan oleh Bupati Halmahera Selatan Usman Sidik saat melakukan kunjungan kerja ke Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) di Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11 Jakarta, pada Kamis (2/9/2021).
"Halmahera Selatan dikenal dengan tambang nikel. Hampir semua pulau di Halmahera Selatan memiliki nikel. Bahkan perusahaan terbesar nomor 3 di dunia, yang memproduksi baterai mobil listrik didirikan di Halmahera Selatan. Tapi masyarakatnya masih sangat jauh tertinggal kondisi ekonominya," ujar Usman.
Melihat kondisi tersebut, Pria yang baru dilantik tiga bulan ini, memiliki berbagai terobosan dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan setempat dalam meningkatkan SDM di wilayahnya. Pihaknya mendukung pengelolaan Perpustakaan Daerah dari segi anggaran. Karena diakui, bahwa melalui koleksi buku yang ada di perpustakaan dapat dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.
"Kami menginginkan adanya bantuan buku dari Perpusnas untuk menambah koleksi buku yang ada di perpustakaan. Dengan adanya koleksi buku yang lengkap di perpustakaan, kami berharap dapat meningkatkan literasi masyarakat di Halmahera Selatan," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Halmahera Selatan Ety Juliani menjelaskan, tahun ini Kabupaten Halmahera Selatan mendapatkan bantuan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di tiga desa. "Kami sudah melaksanakan program inklusi sosial, yang dilakukan dua minggu sekali," jelasnya.
Tak hanya itu, Halmahera Selatan juga telah mendapatkan bantuan pocadi yang akan ditempatkan di satu titik lokasi yang strategis. Mengingat perpustakaan daerah berlokasi 11 kilometer dari pusat kota.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan, perpustakaan sangat dibutuhkan masyarakat dalam perannya sebagai transfer knowledge. Karena perpustakaan dapat menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat yang tidak memiliki kesempatan mengenyam pendidikan.
Literasi yang dipahami di era tahun 1940-an, ujar Syarif, sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Tingkat literasi tertinggi adalah ketika masyarakat memiliki ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dapat diimplementasikan untuk menciptakan barang atau jasa yang dapat digunakan dalam kompetensi global.Â
"Sudah saatnya masyarakat merdeka dengan sumber daya alam yang kita miliki. Hanya saja membangun kesadaran untuk satu pilihan ekonomi ini tidak mudah tapi ternyata bisa menjadi sumber kehidupan bagi dia," ungkapnya
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyerahkan secara simbolis bantuan Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) kepada Bupati Halmahera Selatan Usman Sidik.
Â
Reportase: Wara Merdeka
Fotografer : Ahmad Kemal
Â