Penghargaan dari Perpusnas untuk Gubernur Jatim

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakarta—Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando menyerahkan piagam penghargaan untuk Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.

Piagam ini merupakan penghargaan untuk Gubernur Khofifah atas dedikasinya membina dan mengembangkan perpustakan dan kegemaran membaca di Jatim. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Syarif Bando kepada Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim Tiat S. Suwardi.

Syarif Bando menyebut, upaya peningkatan kegemaran membaca masyarakat merupakan dasar untuk peningkatan indeks literasi masyarakat Jatim. Sebelumnya, Perpusnas sudah menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan Pemerintah Provinsi Jatim dalam bidang perpustakaan. Dalam MoU tersebut, Gubernur Khofifah berharap setiap pondok pesantren di Jatim dapat menghasilkan satu produk.

Menurut Syarif Bando, hal ini selaras dengan literasi yang memiliki makna kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu objek ilmu pengetahuan yang dapat diimplementasikan hingga tingkat kemampuan menciptakan barang dan jasa yang bermutu dan mampu berkompetisi secara global.

"Dan saya kira banyak sekali produk-produk dari Jawa Timur sudah bisa diekspor dan tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya literasi digital, tentang pentingnya kegemaran membaca yang akan mengantarkan kita pada tingkat kemampuan indeks literasi yang tinggi itu sudah semakin tersosialisasi dengan baik dan tanda-tandanya sudah kelihatan dengan berbagai program-program nasional yang dijuarai oleh masyarakat di Jawa Timur," jelasnya dalam kunjungan kerja jajaran Disperpusip Jatim ke Perpusnas, jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat pada 22 November 2021.

Dia berharap komitmen antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam bersinergi untuk mencerdaskan anak bangsa, semakin ditingkatkan. Semua pihak, ujarnya, tidak boleh hanya bekerja di belakang meja. Melalui pertemuan antara Perpusnas dan gubernur serta gubernur ke kabupaten/kota, seluruh pihak dapat berbicara tentang peran masing-masing. Sinergi dapat berjalan jika ada kesamaan visi dan komitmen.

"Secara hierarki, semua tahu bahwa pemerintah pusat itu adalah akselerator dan regulator, sedangkan pemerintah provinsi adalah koordinatif, sedangkan yang mengeksekusi pembangunan ada di kabupaten kota," tuturnya.

Kadisperpusip Tiat menyatakan Gubernur Khofifah mendukung penuh pengembangan perpustakaan dan budaya literasi. Bahkan, literasi dan perpustakaam sudah masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dengan indikator indeks kegemaran membaca. Saat ini, ujarnya, pihaknya berupaya meningkatkan indeks literasi dengan sarana prasarana perpustakaan. Selain itu, pihaknya juga akan menggunakan dana desa untuk perpustakaan.

"Kami mencoba meningkatkan kegiatan perpustakaan berbasis literasi, kami digitalisasi naskah kuno dan Gubernur langsung membawa panel saat bertemu Dubes Mesir. Mereka akan men-support, untuk 214 naskah kuno. Kami kekurangan filolog. Jadi dari Mesir dan Gubernur akan MoU utk naskah kuno," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Syarif Bando meminta Kadisperpusip Tiat dan jajaran untuk mengoptimalkan bantuan Pojok Baca Digital (Pocadi), karena bisa digunakan hingga kecamatan dan desa. Dia meminta Disperpusip Jatim untuk mengajukan proposal bantuan.

Reporter: Hanna Meinita

Fotografer: Junaedi

 

 

 

 

 

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung