Salemba, Jakarta - Sebanyak 26 tenaga teknisi di lingkungan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mengikuti diklat teknisi yang diselenggarakan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpusnas bekerja sama dengan Mutu Institute. Pelatihan ini digelar selama empat hari, mulai 3 sampai 6 November 2020.
Â
Dalam arahannya, Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando mengatakan, saat ini setiap Lembaga diwajibkan untuk menerapkan K3 (keselamatan, dan kesehatan kerja) di lingkungan instansi. Dengan mengikuti pelatihan ini diharapkan para tenaga teknis mampu menerapkan K3 pada setiap pekerjaan.
Â
"Melalui diklat ini, tenaga teknis dapat memiliki kemampuan kesiapan tugas dengan benar, meningkatkan kewaspadaan terhadap apa yang akan terjadi. Sehingga tidak hanya berfungsi sebagai tindakan pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan kerja, namun berfungsi untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya kecelakaan," katanya pada saat pembukaan Diklat Teknisi Perpustakaan Nasional, Selasa (3/11).
Â
Sementara itu, Plt Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Yoyo Yahyono mengatakan, pelatihan ini penting diikuti tenaga teknisi, karena akhir-akhir ini banyaknya pemberitaan di media massa mengenai masalah yang terjadi di gedung perkantoran yang berkaitan dengan listrik, seperti kebakaran.
Â
"Diklat ini penting diikuti agar tenaga teknisi dapat bekerja sesuai dengan aturab yang berlaku. Dan tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi hal-hal di luar dugaan," katanya.
Â
Yahyono menjelaskan, materi yang akan diberikan berkaitan dengan keamanan dan pemeliharaan gedung. Diantaranya, manajemenlat proteksi kebakaran pada gedung, potensi dan bahaya sistem elevator dan eskalator, jaringan listrik dalam gedung.
Â
Â
Reporter : Wara Merdeka
Fotografer : Ahmad Kemal
Â