Salemba, Jakarta – Guna meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya pencegahan kanker dan deteksi dini, Dharma Wanita Persatuan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker.
Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas Mariana Ginting menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Dharma Wanita Persatuan dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
"Saya sangat mengapresiasi inisiatif Dharma Wanita untuk menyelenggarakan acara ini. Kesehatan adalah segala-galanya. Tanpa kesehatan, kita tidak dapat melakukan apa-apa," ungkapnya saat membuka acara Sosialisasi Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker yang diselenggarakan secara hybrid, Kamis (17/10/2024).
Dia mengatakan perempuan memiliki peran penting dalam keluarga dan masyarakat. Perempuan adalah tiang penyangga keluarga. Oleh karena itu, kesehatan perempuan menjadi sangat penting.
"Dengan menjaga kesehatan, perempuan dapat menjalankan perannya secara optimal, baik sebagai ibu, istri, maupun anggota masyarakat," katanya.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan peluncuran aplikasi SIM GOS, sebuah inovasi dalam pengelolaan data pasien di Klinik Pratama Perpusnas. Dengan aplikasi ini, pengelolaan data pasien diharapkan akan menjadi lebih efisien, mendukung pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi seluruh pegawai.
"Perpusnas telah memiliki klinik pratama yang memberikan layanan kesehatan kepada seluruh pegawai. Namun, pengelolaan data pasien masih dilakukan secara manual. Dengan adanya SIM GOS, diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut," lanjutnya.
Dalam sesi diskusi, Pelaksana Tugas (plt) Ketua Dharma Wanita Persatuan Teti Herawati Aminudin Aziz mengatakan entingnya peran perempuan sebagai pilar utama dalam menjaga kesehatan keluarga dan masyarakat.
"Perempuan itu adalah motivator, inspirator, serta agen perubahan di dalam keluarga dan lingkungan. Melalui sosialisasi ini, kami berharap ibu-ibu dapat memahami pentingnya deteksi dini kanker untuk mencegah dan menanggulangi penyakit ini," katanya.
Teti menambahkan bahwa deteksi dini kanker sangat penting, terutama kanker serviks dan payudara yang menjadi ancaman serius bagi perempuan di Indonesia.
"Perempuan memiliki peran sentral dalam keluarga. Ketika seorang ibu atau istri sakit, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh dirinya sendiri, tetapi juga oleh seluruh keluarganya. Oleh karena itu, menjaga kesehatan diri dengan pemeriksaan rutin adalah bentuk tanggung jawab kita sebagai perempuan," imbuhnya.
Sementara itu, Cici Puspita Sari dari Lembaga Kanker Indonesia menuturkan deteksi dini merupakan langkah penting untuk mencegah kanker berkembang ke stadium lanjut.
"Banyak yang menyebut Kanker sebagai 'kantong kering', karena penyakit ini sering kali memerlukan biaya besar. Padahal, kanker adalah perubahan sel normal menjadi tidak normal yang dapat dicegah atau diatasi jika terdeteksi sejak dini,” tuturnya.
Dia juga menjelaskan pentingnya pola makan sehat. Ia menyoroti kebiasaan sehari-hari yang tampak sepele, seperti penyimpanan nasi di rice cooker yang terlalu lama, yang dapat memicu pertumbuhan jamur berbahaya dan berisiko menyebabkan kanker usus atau hati dalam jangka panjang.
Selain itu, dia menjelaskan tentang kanker prostat yang menjadi penyebab kematian nomor tiga pada pria di dunia.
"Gejala awal yang perlu diwaspadai meliputi susah buang air kecil dan adanya darah dalam urine," tambahnya. Ia menganjurkan dua metode deteksi, yaitu pemeriksaan colok dubur dan tes darah PSA.
Di sisi lain, kanker serviks diakui sebagai pembunuh nomor satu wanita di dunia. dia mengingatkan bahwa wanita yang sering berganti pasangan atau memiliki kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan pribadi rentan terkena kanker ini. "Maka para Wanita disarankan untuk rajin melakukan pemeriksaan Pap Smear secara berkala demi mencegah munculnya kanker serviks," jelasnya.
Reporter: Wara Merdeka
Dokumentasi: Ahmad Kemal/ Deni Irawan