Jakarta—Menyambut Hari Kartini, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI dan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) meluncurkan situs web e-library kepustakaan Kowani. Situs web yang dibangun Perpusnas tersebut dibentuk pada Maret lalu dan berisikan rekam sejarah perjuangan, tokoh wanita, karya tulis, hingga profil tokoh wanita.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyatakan situs web ini menggambarkan sejarah panjang perjalanan perempuan Indonesia. Seluruh wanita Indonesia, bahkan dari luar negeri, bisa melihat sejarah perjuangan wanita pada masa pra kemerdekaan dan pascakemerdekaan melalui situs web.
“Dengan segala usaha kami juga mohon dukungan dari Kowani agar kita bisa menghasilkan perpustakaan wanita Indonesia yang representatif. Mulai dari buku-buku terbaik yang disajikan, profil-profil wanita Indonesia yang pantas masuk. Saya sudah tugaskan tim saya, dari pahlawan-pahlawan wanita Indonesia, sudah kita masukkan Malahayati dan Rohana Kudus. Bukan hanya pahlawan nasional, tapi juga tokoh-tokoh wanita Indonesia sudah masuk,†jelasnya dalam peluncuran situs web kepustakaan-kowani.perpusnas.go.id di Jakarta pada Rabu (21 April 2021).
Kepala Perpusnas menambahkan wanita Indonesia sebagai ibu bangsa merupakan garda terdepan dalam menciptakan masyarakat berliterasi tinggi. Dia menegaskan, literasi bukan sekadar mengenal huruf, kata, sebab akibat, dan menyampaikan pendapat. Pada tingkatan tertinggi, literasi memiliki makna mampu menciptakan barang dan jasa bermutu yang mampu bersaing di pasar global.
Untuk itu, kaum wanita berperan penting dalam mendidik anak bangsa demi menghasilkan generasi penerus yang memiliki literasi tinggi. Melalui situs web tersebut, diseminasi informasi yang diberikan akan memperkaya pengetahuan kaum wanita.
“Maka penting bagi kita untuk bicara bahwa perpustakaan adalah jantung pendidikan terutama untuk mengantisipasi keterlambatan Indonesia menghasilkan putra-putri terbaik dari perguruan tinggi untuk menghasilkan barang dan jasa sesuai disiplin ilmu masing-masing. Saya kira wanita Indonesia sangat punya kapabilitas untuk membicarakan ini dengan para pengambil kebijakan,†urainya.
Ketua Umum Kowani Giwo Rubiyanto menyatakan Kowani merupakan organisasi terbesar yang mewadahi 97 organisasi wanita di Indonesia dan mempunyai anggota sebanyak 87 juta wanita. Bahkan hal ini diakui oleh dunia. Dengan hadirnya situs web kepustakaan Kowani, wanita Indonesia bisa mengakses data-data tentang pergerakan perjuangan perempuan Indonesia dan pemberdayaan perempuan di dalam satu pintu.
Dia menambahkan, jalinan dengan Perpusnas merupakan keinginan yang sudah lama didambakan Kowani. Apalagi, ini mendukung salah satu misi Kowani yakni menciptakan jaringan komunikasi dan informasi serta kerjasama dengan berbagai pihak terkait, baik di dalam maupun di luar negeri.
“Ini ide dan cita-cita Kongres Wanita Indonesia yang sudah sejak lama menginginkan adanya kepustakaan literasi tentang perempuan, di mana literasi pendidikan ekonomi, sosial, budaya, bahkan keuangan yang membuat perempuan-perempuan Indonesia agar lebih meningkat ilmunya, wawasannya, pengetahuannya, dan membuat lebih cerdas wanita Indonesia,†jelasnya.
Menurutnya, seorang ibu harus mempunyai wawasan, kreatif, inoavtif, tahan uji, adaptif, dan cerdas. Dengan begitu, akan tercipta generasi penerus yang cerdas, andal, tangguh, berakhlak mulia, dan mempunyai wawasan kebangsaan yang luas.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengapresiasi terobosan yang sudah dilakukan Perpusnas di antaranya peluncuran situs web dan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Situs web e-library kepustakaan Kowani diharapkan bisa membangun satu rumah knowledge management tentang gerakan perempuan di Indonesia. Selain itu, situs web ini diharapkan bisa menjadi tempat untuk memberdayakan kaum perempuan, bukan saja dari pengetahuan tapi juga keterampilan. “Mudah-mudahan perpusnas RI tetap menjadi pusat inovasi dan kreativitas. Kami bangga dan siap terus men-support Perpusnas,†pungkasnya.
Selain meluncurkan situs web kepustakaan, Perpusnas dan Kowani juga menjalin kerja sama bidang perpustakaan. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Kepala Perpusnas dengan Ketua Umum Kowani. Dilakukan juga gelar wicara dengan tema “Ibu Bangsa Sebagai Garda Terdepan Mewujudkan Literasi Untuk Kesejahteraan†yang menghadirkan narasumber Ketua Kowani Marlinda Irwanti Poernomo, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, dan Ketua Umum Pengurus Pusat Forum Taman Bacaan Masyarakat Opik. Ketua Umum Kowani dan para narasumber juga menerima kartu anggota Perpusnas. Acara diselenggarakan secara hybrid dan diikuti hampir 3.000 peserta secara daring.
Reporter: Hanna Meinita
Fotografer: Ahmad Kemal Nasution
Â