<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: bold; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Salemba, Jakarta<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">- Pelayanan prima adalah standar minimal yang harus diwujudkan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam setiap interaksi dan proses pelayanan kepada masyarakat. Tidak ada ruang bagi ASN untuk bekerja setengah hati atau sekadar menyelesaikan pekerjaan hanya untuk memenuhi kewajiban administrasi.
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Demikian disampaikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Mariana Ginting saat membuka acara Diskusi Kelompok Terpumpun Peningkatan Kapasitas Pelayanan Publik dengan tema Budaya Pelayanan Prima Budaya Kerja ASN Masa Kini, Rabu (18/9/2024).
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pelayanan prima menjadi hal yang sangat penting saat ini karena masyarakat semakin sadar akan hak-hak mereka dalam mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas.
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Mereka menuntut pelayanan yang cepat, tepat, transparan dan berorientasi pada hasil. Di sinilah kita sebagai ASN memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa ekspektasi masyarakat tersebut dapat kita penuhi dengan baik,&rdquo; tuturnya.
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dia pun menekankan budaya pelayanan prima harus menjadi lebih dari sekadar slogan atau kata-kata indah yang tercetak di spanduk dan baliho.&nbsp;
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Budaya pelayanan prima harus menjadi etos kerja, harus menjadi jantung dari setiap tindakan kita sebagai ASN,&rdquo; tegasnya.
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Menurutnya, salah satu langkah penting dalam membangun budaya pelayanan prima adalah mendorong inovasi dengan bentuk sederhana misalnya inovasi dalam cara melayani, berkomunikasi dengan masyarakat atau dengan penyederhanaan prosedur.
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Di tengah cepatnya perkembangan teknologi dan dinamika sosial yang terus berubah, lanjutnya, ASN masa kini dituntut untuk lebih dari sekadar menjadi pelaksana kebijakan namun ASN harus profesional, adaptif, inovatif dan kolaboratif.
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selain itu pemanfaatan teknologi digital dalam pelayanan publik menjadi salah satu prioritas karena teknologi dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk mempercepat proses pelayanan, memotong jalur birokrasi yang panjang dan menyediakan akses yang lebih luas kepada masyarakat terutama mereka yang berada di daerah terpencil.
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dia pun berharap agar diskusi ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas pelayanan publik di Indonesia.&nbsp;
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Saya berharap apa yang kita bahas hari ini tidak hanya berakhir di ruang diskusi ini tapi juga dapat diimplementasikan secara konkret dalam tugas sehari-hari. Kita semua memiliki peran penting dalam membangun budaya pelayanan prima dan budaya kerja ASN yang lebih baik,&rdquo; pungkasnya.
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pranata Humas Madya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dyah R. Sugiyanto menjelaskan sebelum memberikan layanan maka harus mengetahui segmen publik yang menjadi pengguna layanan <span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(target audiens)<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> agar dapat menemukan gaya komunikasi yang sesuai.
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Saya memetakan pengguna layanan perpustakaan dengan kelompok pelajar dan mahasiswa sebagai kelompok terbesar kemudian anak-anak dan remaja, periset, orang tua dan lansia serta kelompok disabilitas,&rdquo; jelasnya.
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kepercayaan diri, lanjutnya, menjadi faktor penting bagi pemberi layanan sehingga dapat menghasilkan <span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">inner charming<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> pada setiap individu pemberi layanan profesional.
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Inner charming<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> adalah kombinasi dari berbagai kualitas dan perilaku positif yang berasal dari dalam seseorang. Lima elemen yang mendukung <span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">inner charming<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> yaitu ramah, percaya diri, humoris, komunikatif dan kreatif,&rdquo; jelasnya.
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Teknologi Informasi Ombudsman RI Dodi Wahyugi menyampaikan pelayanan publik diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat tanpa kecuali.
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Ini terlihat berdasarkan banyaknya aturan-aturan, Undang-Undang yang diatur oleh pemerintah seperti UU no 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,&rdquo;&nbsp; jelasnya.
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ada tiga poin utama dari pelayanan prima yaitu sikap <span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(attitude),<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> perhatian<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> (attention)<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> dan aksi <span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(action)<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> yang harus dimiliki oleh petugas pelayanan publik dan pelayanan publik dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan baik untuk pengguna maupun petugas layanan.
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Pertama harus mempunyai sikap yang baik, memberikan kesan pertama yang menyenangkan. Kedua adalah memberi perhatian seperti mengucapkan salam pembuka, menanyakan keperluan masyarakat, melayani masyarakat dengan cepat, tepat dan ramah. Ketiga adalah aksi dengan segera merespon kebutuhan masyarakat, menyelesaikan kebutuhan masyarakat dan mengucapkan terima kasih,&rdquo; tuturnya.
&nbsp;
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Reporter: Anastasia Lily
<span style="font-size: 12pt; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dokumentasi: Alfian A. &amp; Roby Rodhian

Perpusnas Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun Tekankan Pentingnya Budaya Pelayanan Prima

Sebagaimana telah diamanatkan oleh UU No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Pasal 21 Ayat 2 Butir b bahwa salah satu tugas Perpustakaan Nasional adalah melaksanakan pembinaan, pengembangan, evaluasi, dan koordinasi terhadap pengelolaan perpustakaan di Indonesia.
&ldquo;Salah satu pembinaan tersebut adalah pembinaan Perpustakaan Madrasah dan Perpustakaan Perguruan Tinggi&rdquo;,ujar Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional Alfiah dalam pidato Apel pagi (Senin, 21/08/2023).
Alfiah melanjutkan bahwa pembangunan Indonesia tahun 2020-2024 ditujukan untuk membentuk SDM yang berkualitas dan berdaya saing. Guna mewujudkan hal tersebut diharapkan peran dan transformasi perpustakaan sekolah, madrasah dan perguruan tinggi sebagai salah satu motor penggerak literasi dalam menghadapi tantang global.
Alfiah juga menjelaskan dalam mengikuti perkembangan Revolusi Industri 4.0, ada enam syarat yang harus dimiliki SDM unggul untuk Indonesia Maju. Enam syarat tersebut adalah problem solving, kepemimpinan, kolaborasi, adaptasi, inovasi, dan kreativitas. &ldquo;Ke enam hal tersebut harus dimiliki pustakawan dan tenaga perpustakaan, agar perpustakaan tetap diminati dan menjadi rujukan yang terpercaya terkait informasi dan ilmu pengetahuan&rdquo;, lanjut Alfiah.
&ldquo;Berdasarkan sensus perpustakaan tahun 2018, terdapat 113.541 Perpustakaan Sekolah Madrasah dan 2.057 Perpustakaan Perguruan Tinggi. Berdasarkan data tersebut dibutuhkan minimal 115.598 pustakawan yang harus dibina oleh Perpustakaan Nasional&rdquo;, ungkap Alfiah.
Alfiah melanjutkan bahwa pembinaan pustakawan dan tenaga perpustakaan yang memiliki kompetensi dalam memecahkan masalah, memiliki jiwa kepemimpinan, mampu berkolaborasi, adaptif, serta memiliki inovasi dan kreativitas yang tinggi adalah cita-cita yang harus dicapai dengan segala daya dan upaya.
&nbsp;
Reporter: Andri Tri Kurnia

Kompetensi Pustakawan dalam Kewajiban Pembinaan Perpustakaan Nasional

Upaya mengaktualisasikan makna nilai dan perjuangan sejarah Bangsa Indonesia dalam perjuangan di masa lampu dapat dilakukan dengan menggali isi yang terkandung dalam naskah kuno Nusantara.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando saat memberikan sambutan dalam webinar â€œMempertahanankan Indentitas Bangsa Melalui Koleksi Bersejarah dan Warisan Budayaâ€ yang digelar secara daring (31/8/2021). Menurutnya, Indonesia harus berbangga dengan nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam naskah-naskah kuno koleksinya dan mampu mengaktualisasikan kedalam kehidupan saat ini.
Lebih lanjut Syarif menegaskan, naskah kuno juga bisa menjelaskan kepada masyarakat khusunya generasi muda kita bahwa Indonesia memiliki kejayaan yang pernah dicapai ribuan tahun sebelum kita terkumpul sebagai sebuah bangsa.
â€œKita ingin menghimbau dan mengharapkan sekali kepada para pustakawan betapa penting perjalanan sejarah ini diaktualisasikan dalam konteks kekinian. Apa yang kita bisa angkat dari perjuangan perjuangan para raja-raja di masa kejayaannyaâ€, ungkapnya.
Pustakawan sekaligus Suubkoordinator Perawatan dan Perbaikan Bahan Perpustakaan Terekam dan Naskah Kuno Perpusnas, Aris Riyadi menjelaskan dalam rangka pelestarian koleksi telah dilakukan Perpusnas dengan berbagai cara. Sebagai seorang konservator naskah, Aris menjelaskan banyak sekali bahan perpustakaan yang ada di Perpustakaan Nasional mulai dari kertas, karya rekam, dan naskah kuno yang memiliki karakter dan membutuhkan perlakuan yang berbeda-beda dalam upaya pelestariannya.
â€œSaya melihat sebuah fenomena bahwa memang banyak lembaga dalam dan luar negeri yang tertarik dengan konten warisan budaya kita. Sehingga program digitalisasi koleksi atau dokumen bersejarah atau dengan nilai budaya tinggi menjadi gencar dilakukan untuk mendapatkan informasinya. Namun sayangnya hal ini kadang-kadang tidak berimbang dengan sasaran fisik yang cenderung diabaikan,â€ terangnya.
Aris mengibaratkan naskah kuno seperti sebuah koin emas yang memiliki dua satu sisi berharga. Naskah kuno baik nilai fisiknya maupun nilai informasinya merupakan sebuah warisan budayanya yang sama- sama penting.
Dalam kegiatan ini Perpusnas juga menghadirkan dua Peneliti Naskah Koleksi Indonesiana dari Staat Bibliotek zu Berlin, Jerman Yonnes Dehghani dan Thoralf Hanstein. Di jerman menurut Yonnes saat ini ada lebih dari 20 institusi di jerman yang memiliki koleksi manuskrip oriental dan Asia yang di dalamnya termasuk naskah kuno yang berasal dari Indonesia.
â€œJika seorang peneliti ingin menemukan beberapa naskah kuno, hal tersebut membuat mereka sulit menemukan naskah-naskah yang mereka cari,â€ paparnya. Naskah Nusantara Indonesia yang ada di Jerman nantinya akan tergabung dalam sebuah katalog gabungan atau terpadu yang disebut Union Calaloge yang tersaji dalam bentuk portal.
Di sisi lain Thoralf Hanstein menyebutkan bahwa secara keseluruhan koleksi naskah nusantara di Staat Bibliotek zu Berlin kini memuat hampir 700 objek. Sepertiganya sudah di digitalisasi dan dilayankan secara online dalam kualitas gambar tinggi secara gratis baik untuk kepentingan pribadi, ilmiah, maupun bisnis.
â€œProses katalogisasi Naskah Nusantara di seluruh Jerman menurut saya sebenarnya sangat penting sekali. Karena ternyata banyak sekali koleksi-koleksi kecil yang tersembunyi dalam arsip daerah yang eksistensinya tidak diketahui sebelumnya,â€ pungkasnya.
Hal ini menurut Thoralf merupakan sesuatu yang sangat mungkin terjadi banyak rakyat Jerman bekerja di Indonesia mengingat pada zaman kolonialisasi Belanda dan kemudian kembali dengan membawa naskah yang disimpan sebagai koleksi pribadi maupun arsip daerah di sana.
Reportase: Eka Purniawati

Aktulisasi Nilai Perjuangan Bangsa Melalui Naskah Kuno Nusantara

Â 
Samarinda, Kaltimâ€”Niatan pemerintah menunjuk Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara di Provinsi Kalimantan Timur sebagai calon ibu kota baru hendaknya dibarengi dengan kesiapan sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang sarat dengan tenaga ahli dan terampil untuk mendukung calon ibu kota baru yang berdesain modern di tengah hutan (forest city), canggih, cerdas, dan berkelas internasional. Maka, diperlukan sinergi serius antara pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan indeks literasi masyarakat.
â€œFaktanya, kesiapan sumber daya manusia di sini (Kaltim, red) belum terlihat signifikan,â€ keluh salah satu anggota Komisi X DPR RI Hetifah Sjaefudin pada talk show Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (ILM) di Samarinda, Senin, (23/11).
Oleh karena itu, Hetifah menyambut baik upaya konkret dari Perpustakaan Nasional melakukan pengembangan literasi di Indonesia. Hetifah beranggapan kesiapan tenaga ahli dan terampil sangat diperlukan untuk memegang peranan penting ataupun posisi strategis sebagai aparatur pemerintah atau swasta.
â€œMeski secara postur anggaran Perpusnas tidak sebesar kementerian/lembaga lain, namun mereka mampu memaksimalkan penggunaan dana alokasi khusus (DAK) untuk meningkatkan literasi,â€ tambah Hetifah. Â 
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan masyarakat Kaltim harus segera berbenah, menyiapkan diri untuk menghadapi modernisasi. Apalagi jika persiapan infrastruktur sebagai calon ibu kota rampung pada 2024.
Maka, keberadaan perpustakaan dan kemampuan literasi mutlak dimiliki sebagai syarat agar masyarakat Kaltim siap menghadapi persaingan global.
â€œJangan sampai masyarakat lokal hanya jadi penonton. Coba perhatikan, berapa banyak kapal-kapal tanker yang memuat batubara diangkut keluar? Atau hasil hutan yang dieksploitasi besar-besaran?,â€ tanya Kepala Perpusnas di hadapan audiens.
Di sinilah pentingnya bagi siapapun untuk mempunyai keterampilan. Tidak perlu banyak, namun jika ditekuni dan dilatih maka hasilnya akan jauh lebih baik. Itu sudah cukup memberikan bekal untuk berdaya saing. Masyarakat lokal harus dapat mengisi ruang-ruang kesempatan di ibu kota baru nanti dengan kemampuan literasi.
Kemampuan literasi bukan lagi sebatas baca-tulis tapi kemampuan memaknai, memahami dan menganalisis segala informasi maupun ilmu pengetahuan yang diperoleh dari yang dibaca. Dari situ, kemudian melahirkan ide-ide, gagasan, inovasi ataupun kreativitas baru yang berdampak pada kemampuan menghasilkan produk barang/jasa untuk masyarakat luas.
â€œIbu kota negara baru tanpa literasi, ibarat ruang tanpa isi,â€ terang Kepala Perpusnas. Â 
Selain kedua nara sumber, talk show peningkatan indeks literasi masyarakat juga menghadirkan Staf Ahli Gubernur Bidang Politik dan Keamanan Wahyu Widi Heranata dan perwakilan Dinas Perpustakaan dan Kearsiapn Provinsi Kaltim Mustika Wati.
Â 
Reportase : Suryadi, Alfa Husna
Fotografer : Suryadi

Talk Show Peningkatan ILM ; Tanpa Literasi Keterampilan Sulit Dimiliki

<span style="font-size: 11pt; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: bold; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Jakarta&mdash;<span style="font-size: 11pt; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Survei Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2022 menempatkan Indonesia pada peringkat ke-63 dari 81 negara dengan nilai literasi membaca sebesar 359, nilai literasi sains sebesar 383, dan nilai literasi matematika sebesar 366.
&nbsp;
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Demikian disampaikan Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Deine Pangalila pada apel pagi yang berlangsung secara hibrida, Senin (9/12/2024).
&nbsp;
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Survei ini juga menunjukkan 25% siswa di Indonesia berada pada level 2 untuk kemampuan membaca, yakni kemampuan mengidentifikasi topik utama pada suatu teks sedang, dan tujuan utama suatu teks.
&nbsp;
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Terlepas setuju atau tidaknya atas survei tersebut, hasil penilaian PISA memberikan gambaran kepada kita bahwa bangsa ini sedang mengalami darurat literasi khususnya pada kelompok anak usia sekolah yang harus segera ditangani,&rdquo; jelasnya.
&nbsp;
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Perpustakaan saat ini tidak hanya berfungsi sebagai penyedia bahan bacaan, tetapi juga sebagai pusat informasi dan pusat belajar yang strategis dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian.
&nbsp;
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Perpustakaan harus mampu bertransformasi melalui berbagai kegiatan yang inklusif, untuk menciptakan lingkungan yang ramah, terbuka, dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat guna mengembangkan keterampilan literasi, pemahaman informasi, dan penelitian,&rdquo; tuturnya.&nbsp;
&nbsp;
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Mewujudkan perpustakaan berkualitas yang mampu mendukung keberhasilan tujuan pendidikan, tidak hanya menjadi tugas utama Perpusnas, namun juga perlu didukung oleh banyak pemangku kepentingan.
&nbsp;
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Dengan kolaborasi yang erat, perpustakaan dapat menjadi pusat pengetahuan dan inovasi yang relevan bagi kebutuhan generasi mendatang, yang sejalan dengan visi Kabinet Merah Putih,&rdquo; ungkapnya.
&nbsp;
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam Upaya mewujudkan kolaborasi tersebut Perpusnas telah menghadiri Rapat Koordinasi Kebijakan bidang Perpustakaan Sekolah/Madrasah di Kemenko PMK pada 3 Desember 2024 bersama Bappenas, Kemendikdasmen, Kemenag, Kemenpan-RB, Kemendagri, Kemenkomdigi, Badan Bahasa, dan BKN.&nbsp;
&nbsp;
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">&ldquo;Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam program-program literasi, perpustakaan dapat memperluas jangkauan dan dampak dari inisiatif pemangku kepentingan,&rdquo; pungkasnya.
&nbsp;
<span style="font-size: 11pt; font-family: 'trebuchet ms', geneva; color: #000000; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Reporter: Prakas Agrestian

Perpusnas Siap Berkolaborasi Hadapi Darurat Literasi

Salemba, Jakarta â€“ International Standard Book Number atau ISBN adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN. ISBN terdiri dari 13 digit deret angka sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit. Setiap buku berbeda nomor ISBN yang diterbitkan.
ISBN diberikan oleh Badan Internasional ISBN yang berkedudukan di London, Inggris. â€œDi Indonesia, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) adalah Badan Nasional ISBN yang memiliki hak dan kewenangan dalam memberikan ISBN kepada seluruh penerbit di Indonesia," terang Kepala Direktorat Deposit Bahan Pustaka Perpusnas Nurcahyono saat Temu Wicara ISBN 2019 di Salemba, Kamis, (14/11).
Selain itu, Perpusnas juga mempunyai fungsi untuk memberikan informasi, bimbingan, dan penerapan pencantuman ISBN.
Temu Wicara ISBN 2019 mengangkat tema â€œMembangun Efektifitas Layanan ISBN untuk Validasi yang Lebih Cepat dan Berkualitasâ€. Temu Wicara ISBN diselenggarakan agar tercipta sinergitas antara Perpusnas dengan para penerbit.
Sejumlah manfaat khusus dengan diterbitkannya ISBN, yakni memberikan identitas terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit, membantu mempelancar arus distribusi buku karena dapat mencegah terjadinya kekeliruan dalam pemesanan buku, dan sebagai media promosi bagi penerbit.
Menurut UU Perbukuan Nomor 3 Tahun 2017 disebutkan bahwa setiap buku yang diterbitkan harus memiliki ISBN. Dan Perpusnas adalah lembaga yang ditunjuk untuk pelayanan ISBN.
Sejak 2017, sistem pelayanan ISBN sudah dibuat secara online. â€œSelama ini waktu yang diperlukan untuk mengurus ISBN adalah lima hari. Saat ini kami upayakan untuk dipercepat prosesnya menjadi tiga bahkan satu hari,â€ tambah Nurcahyono.
Reportase: Basma Sartika
Fotographer: Raden Radityo

Berita

-

Pencarian

Berita Lainnya

Perpusnas Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun Tekankan Pentingnya Budaya Pelayanan Prima

Kompetensi Pustakawan dalam Kewajiban Pembinaan Perpustakaan Nasional

Aktulisasi Nilai Perjuangan Bangsa Melalui Naskah Kuno Nusantara

Talk Show Peningkatan ILM ; Tanpa Literasi Keterampilan Sulit Dimiliki

Perpusnas Siap Berkolaborasi Hadapi Darurat Literasi

Temu Wicara ISBN 2019: Membangun Efektifitas Layanan ISBN untuk Validasi yang Lebih Cepat dan Berkualitas