Medan Merdeka Selatan, Jakarta—Duta Besar Swedia Daniel Blockert beserta jajarannya mengunjungi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI dalam rangka menjajaki kemungkinan kolaborasi untuk memperkenalkan bahan bacaan anak Swedia kepada masyarakat Indonesia. Rombongan diterima oleh Plt. Kepala Perpusnas didampingi Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi pada Senin (29/7/2024).
“Kami tertarik untuk membahas beberapa hal, khususnya terkait literatur anak dan program literasi, yang tentunya hal-hal tersebut juga merupakan tugas lembaga Anda. Saya ingin mengetahui bagaimana program tersebut dijalankan,” urainya.
Menanggapi hal itu, Plt. Kepala Perpusnas E. Aminudin Azis memaparkan program kerja Perpusnas yang dapat bersinergi dengan proposal kerja sama tersebut.
Perpusnas, lanjutnya, kini sedang fokus pada tiga program, yaitu, penguatan budaya baca dan literasi, standardisasi dan pembinaan, dan pengarusutamaan naskah Nusantara.
“Perpusnas diberi mandat untuk memprioritaskan literasi dan budaya baca. Data menunjukkan bahwa budaya baca masyarakat dan anak Indonesia rendah. Karenanya, kami mencoba menindaklanjuti masalah tersebut dengan menyediakan bahan bacaan tertama bagi kalangan masyarakat pada usia dini,” paparnya.
Perpusnas menyebarkan bantuan bahan bacaan ke sepuluh ribu titik perpustakaan di desa yang mana setiap titik menerima seribu buku. Dalam menyediakan bahan bacaan, Perpusnas berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Kami menggunakan bukunya dan menyebarkannya ke desa. Asalkan desa memiliki tempat untuk menyimpan buku, ada orang yang mengelolanya, orang dapat mengakses bukunya, dapat disebut perpustakaan di desa,” jelas Amin.
Sementara itu, Dubes Swedia memuji kemegahan gedung fasilitas layanan Perpusnas yang menurutnya sangat mengesankan.
“Perpustakaan ini impresif sekali, sangat besar. Bahkan perpustakaan kami di Stockholm tidak sebesar ini dan harus menampung koleksi dalam jumlah besar, sementara bangunannya pun, bangunan bersejarah,” ujar Daniel.
Acara diakhiri dengan kunjungan ke layanan koleksi anak di lantai 7 dan layanan koleksi naskah kuno di lantai 9.
Reporter : Eka Cahyani
Fotografer : Ahmad Kemal Nasution