Jakarta - Kecakapan literasi menjadi salah satu indikator penting dalam kompetisi global. Karena kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan keahlian tinggi dan spesifik dibutuhkan untuk menjawab persaingan dan memenangkannya.
Era revolusi industri 4.0 melahirkan perubahan baru dari seluruh sendi kehidupan umat manusia yang disebut disrupsi. Maka, isu literasi dan transformasi digital menjadi bagian terpenting untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pasar global yang memerlukan perubahan yang luar biasa.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Deni Kurniadi, saat memberikan sambutan pada kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) Kabupaten Lumajang yang diselenggarakan secara hybrid, Senin (25/4/2022).
“Literasi yang diartikan sebagai penguasaan terhadap subjek ilmu pengetahuan tertentu guna mencapai kesejahteraan, be rkontribusi positif dalam rangka menciptakan tenaga kerja terampil, berkeahlian, kreatif, dan inovatif serta berkarakter,†ucapnya.
Lebih lanjut, Deni mengatakan bahwa transformasi perpustakaan di era digital dan Revolusi Industri 4.0 menghadirkan paradigma baru perpustakaan dalam menjangkau masyarakat. Transformasi yang dijalankan perpustakaan memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat melalui penguatan konten literasi terapan berbasis digital, perluasan akses informasi dan pengetahuan melalui kolaborasi dan kerjasama.
“Perpustakaan kini lebih mengedepankan peran melakukan transfer pengetahuan ke masyarakat. Perpustakaan akan mati kalau dia masih bersikap eksklusif. Perpustakaan harus inklusif,†terangnya.
Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar usai dikukuhkan menjadi Bunda Literasi Kabupaten Lumajang berpendapat kegemaran membaca serta keinginan untuk belajar yang tinggi merupakan salah satu kunci utama bagi generasi muda untuk memberikan sumbangsih dalam percepatan kemajuan bangsa Indonesia. Sehingga upaya untuk senantiasa meningkatkan kegemaran membaca menjadi tugas bersama, tidak hanya Bunda Literasi.
Indah menambahkan bahwa sosok ibu memainkan peran yang sangat penting dan spesial dalam perkembangan intelektualitas anak. Hal itu didasari pada perbedaan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh setiap anak. Untuk itu, para ibu wajib mengawal dan memahami kondisi dari anak-anaknya.
“Saya mengajak para ibu untuk mengawal dan memahami diri anak-anak kita karena setiap anak itu berbeda. Mereka memiliki kemampuan dan potensi yang berbeda jadi jangan dipaksa atau malah dipaksa. Kita sebagai ibu harus telaten dan mencari tahu akar permasalahannya, dengan demikian solusi bisa didapat,†jelas Indah.
Pada kesempatan yang sama, dia juga berterima kasih dan sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan PILM ini. Indah berharap agar kelak kebiasaan membaca seperti yang sudah ada di negara-negara maju dunia dapat terbentuk di Indonesia. Karena baginya aktivitas membaca merupakan salah satu cara bagi masyarakat tak terkecuali anak-anak untuk mengembangkan potensi diri mereka.
“Dengan banyak membaca, banyak ilmu pengetahuan yang diperoleh karena membaca adalah jendela dunia. Sehingga orang yang punya ilmu pengetahuan pasti bisa bicara dan berinovasi, sedangkan yang tidak memiliki ilmu pengetahuan pasti akan diam,†pungkasnya.
Kegiatan PILM Kabupaten Lumajang Tahun 2022 turut menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, diantaranya Anggota Komisi X DPR RI, Muhamad Nur Purnamasidi, Kepala Pelaksana BPBD, Patria Dwi Hastiadi, Dosen UNIPAR, Mudafiatun Isriyah, dan Pengelola Perpusdes Labruk Kidul, Nur Saidah.
Reporter: Basma Sartika
Fotografer: Ahmad Kemal Nasution