Paris – Perancis. Salah satu pegawai terbaik Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Aditia Gunawan telah lulus ujian tingkat doktoral di sekolah doktoral Ecole Pratique des Hautes Etudes (EPHE-PSL), Paris, Perancis pada Jumat (26/05/2023). Disertasi yang berjudul “Agama Orang Sunda Abad ke-15: Studi Filologi berdasarkan Siksa Guru, Sasana Mahaguru dan Siksa Kandang Karesian ini dibimbing oleh Prof. Arlo Griffiths dari EFEO dan Dr. Andrea Acri dari EPHE. Juri dalam sidang doktoral tersebut antara lain Profesor Toru Aoyama dari Tokyo University of foreign studies, Dr. Véronique Degroot dari EFEO, Prof. Dominic Goodall dari EFEO, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Oman Fathurahman, Profesor Timothy Lubin dari Universitas Washington & Lee, Prof. Jérôme Samuel dari INALCO.
Disertasi yang dipertahankan dalam sidang doktoral di sekolah doktoral Ecole Pratique Des Hautes Etudes bertujuan untuk mengeksplorasi agama orang Sunda pada abad ke-15. Penelitian tersebut menampilkan edisi tiga teks preskriptif: satu dalam bahasa Jawa Kuno (Siksa Guru) dan dua teks dalam bahasa Sunda Kuno (Sasana Mahaguru dan Siksa Kandan Karesian). “Kajian filologis ketiga teks ini menjadi pintu masuk penulis untuk mengidentifikasi doktrin dan dinamika keagamaan di wilayah Sunda pada abad ke-15. Dengan berfokus pada variasi dalam transmisi manuskrip, penulis berusaha untuk menentukan bagaimana menginterprestasikan tiga teks yang menjadi bukti langsung tentang agama di wilayah Sunda pada saat penulisannya,” terang Aditia.
“Dalam kapasitas saya sebagai juri, saya memberikan penilaian dan rekomendasi positif terhadap Aditia dalam mempertahankan desertasi yang disampaikan, Penulis telah menyelesaikan proyek yang ambisius terkait agama orang Sunda Abad ke-15,” terang Profesor Timothy Lubin dari Universitas Washington & Lee. Menurutnya desertasi tersebut secara keseluruhan telah sangat berhasil dilaksanakan. Masih ada kekurangan dalam menterjemahkan ke dalam bahasa Inggris yang merupakan bahasa kedua penulis. Namun, terobosan yang telah dibuat dan analisis yang mendasarinya jauh melebihi kekurangannya. Turut Hadir Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris Luh Anik Mayani sebagai tamu kehormatan dalam sidang doktoral tersebut.
Reporter: Arwan Subakti
Fotografer: Arwan Subakti