Samarinda, Kaltim – Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando bersama Wali Kota Samarinda Andi Harun meresmikan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kota Samarinda.
Gedung ini dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan subbidang perpustakaan Tahun 2021 senilai Rp 10 miliar.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan, pemerintah pusat memiliki tugas untuk memfasilitasi infrastruktur dalam mengimplementasikan dan mempercepat terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Salah satunya dengan pembangunan perpustakaan di Kota Samarinda.
"Kota Samarinda telah disiapkan pemerintah pusat dengan Ibu Kota Negara (IKN) yang sebentar lagi akan beroperasi. Artinya Samarinda harus mempersiapkan diri sebagai pintu gerbangnya Indonesia, menjelaskan kepada dunia tentang kebesaran dan kekayaan Indonesia," katanya, Selasa (20/9/2022).
Menurutnya, hal ini menjadi suatu kesempatan yang luar biasa bagi Samarinda untuk dapat menjadi bagian dari percaturan global. "Tentu saja kesadaran masyarakat harus dibangun agar siap menjadi tuan rumah di negeri yang sangat kaya ini," lanjutnya.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyatakan, saat ini perpustakaan bukan hanya menjadi tempat koleksi buku tetapi menjadi sarana berbagi informasi, tempat berkomunikasi serta wadah interaksi masyarakat dan pegiat literasi.
"Perpustakaan begitu penting dalam rangka tata kelola pembangunan dan pemerintahan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga daya saing kita sebagai bangsa Indonesia makin kompetitif dan mampu ikut dalam persaingan global," ungkapnya.
Lebih lanjut, Andi mengatakan, literasi yang kuat mampu mendorong manusia pada kegiatan produktif yang memberikan manfaat sosial, ekonomi dan kesejahteraan.
Oleh karena itu, lanjutnya, program perpustakaan berbasis inklusi sosial yang dicanangkan Perpusnas melalui pengembangan perpustakaan yang mengutamakan program pemberdayaan masyarakat, sangat tepat dijalankan di Samarinda.
"Saya optimis, apabila semua pihak dapat mendukung semua program yang dilaksanakan, maka transformasi perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan kegiatan masyarakat, akan menjadi point yang penting dalam mendukung mewujudkan Samarinda sebagai Kota Pusat Peradaban," ungkapnya.
Andi berharap keberadaan perpustakaan di Kota Samarinda dapat menjadi kebanggaan Warga Samarinda bahkan kebanggan masyarakat Indonesia.
Sementara itu, Wakil Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan, kurangnya bahan bacaan yang menarik masih menjadi kendala untuk meningkatkan literasi. Seperti halnya di daerah-daerah luar kota Samarinda dan Balikpapan dan daerah pedalaman.
"Ketika kita mengatakan masyarakat Indonesia kurang gemar membaca saya sebetulnya tidak percaya, apalagi kalau dilihat di Samarinda banyak anak-anak yang kreatif. Ternyata bukan saja mereka senang membaca tapi masalah utamanya bahan bacaan yang menarik sangat kurang," kata Hetifah.
Dengan dibangunnya gedung fasilitas layanan perpustakaan Kota Samarinda ini, Hetifah berharap dapat dimanfaatkan oleh anak-anak muda Samarinda dan sekitarnya. "Nantinya perpustakaan ini akan menjadi salah satu destinasi dimana anak-anak muda bukan hanya berkunjung mencari literasi tetapi juga berfoto dengan gedung yang sangat instagramable ini," ungkapnya.
Acara juga dirangkaikan dengan pelantikan pengurus daerah GPMB Kota Samarinda dan pencanangan Gerakan Wakaf Literatur. Dilanjutkan talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat.
Â
Reportase: Wara Merdeka
Fotografer: Eka P / Radhitya
Â