Jakarta, Kemayoran- Kinerja perpustakaan sekolah akan tercermin dari kerjasama tim dari seluruh pihak di lingkungan sekolah. Hal tersebut diungkapkan Kepala Perpustakaan SMAN 3 Jakarta Yudi Hermunanto.
Menurutnya, kinerja perpustakaan bisa dilihat dari layanan perpustakaan yang bagus, prestasi yang diraih serta inovasi yang diberikan dalam pelayanan.
“Tidak hanya semata-mata dari kepala perpustakaan dan tim saja namun seluruh stakeholder mulai dari peserta didik, pendidik, orang tua siswa, alumni dan pengelola perpustakaan dan juga kepala sekolah. Kami tidak bisa bekerja sendiri untuk menciptakan perpustakaan yang baik, yang layak untuk para pemustaka,” ungkapnya pada Rabu (15/5/20424).
Pencapaian Yudi Hermunanto sebagai Kepala Perpustakaan SMAN 3 Jakarta adalah berhasil meraih Perpustakaan Teladan pada 2023 dan Juara 1 kluster 2 untuk lomba perpustakaan sekolah/madrasah tingkat nasional.
Sebagai narasumber pada kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perpustakaan tahun 2024 yang membahas terkait isu standarisasi dan tenaga perpustakaan, Yudi Hermunanto menjelaskan sekolah negeri harus mempunyai kepala sekolah yang mendukung penuh pengembangan perpustakan sekolah terkait anggaran yang diberikan untuk pustakawan jalur pendidikan yang dapat diambil dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Tapi tidak bisa banyak dari dana BOS karena itu kita perlu mengembangkan hubungan dengan orang tua, dengan alumni. Dari merekalah dana itu bisa kita dapatkan untuk mempekerjakan pustakawan yang profesional,” tambahnya.
Selain itu, Yudi Hermunanto mengutarakan pentingnya kesadaran dan komitmen guru yang diangkat untuk menjadi kepala perpustakaan untuk menstandarkan diri sesuai peraturan yang berlaku dengan melaksanakan pelatihan sertifikasi.
Adapun peraturan-peraturan yang berlaku antara lain Undang-Undang no 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) no 25 tahun 2008 standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah, Kemenpan RB No 9 Tahun 2014 tentang jabatan fungsional pustakawan serta Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) tentang Instrumen Akreditasi.
Hal ini berdasarkan pengalaman pribadinya ketika menjadi kepala perpustakaan dan mengambil sertifikasi yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Yogyakarta.
“Kesadaran bahwa saya harus mempunyai ilmu kalau saya menjadi kepala perpustakaan. Kalau saya tidak punya ilmu, bagaimana saya menjalankannya,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Yudi Hermunanto menjelaskan lomba perpustakaan sekolah yang diadakan oleh Perpusnas menjadi salah satu motivasi bagi para pendidik di sekolah negeri/madrasah untuk meningkatkan kinerja perpustakaan dan mengembangkan kompetensi pustakawan.
“Beberapa kompetensi yang dimiliki oleh tenaga perpustakaan antara lain kompetensi dalam hal manajerial, pengelolaan informasi, pendidikan, kepribadian, sosial dan pengembangan profesi,”jelasnya.
Reporter: Anastasi Lily
Fotografer: Aji Anwar