Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Masyarakat dan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Mukomuko Provinsi Bengkulu mendambakan kehadiran gedung layanan perpustakaan.
Pasalnya kondisi Kabupaten Mukomuko termasuk wilayah yang terisolir listrik, gedung perpustakaan yang ada saat ini kurang representatif dan tidak cukup menampung koleksi buku yang ada.
Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Mukomuko Sapuan dalam kunjungan kerjanya ke Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pada Jumat, (10/3/2023).
"Kabupaten Mukomuko merupakan daerah yang terisolir aliran listrik. Ketika listrik padam otomatis BTS mati, jaringan internet mati. Sangat sulit warga untuk mengakses informasi melalui internet. Untuk itu kami ingin mengajukan bantuan DAK untuk pembangunan gedung perpustakaan," ungkapnya.
Bupati Sapuan mengatakan, Kabupaten Mukomuko berada di pesisir Sumatera. Letaknya berada diantara ibu kota Provinsi Bengkulu dan perbatasan Sumatera Barat. Bahkan jarak tempuh menuju Kabupaten tersebut menghabiskan waktu sekitar 6-7 jam dari Kota Bengkulu maupun Kota Padang.
"Masyarakat kami khususnya pelajar kalau mau cari buku susah. Untuk akses bahan bacaan kesulitan. Maka kami butuh cara mendapatkan pengetahuan secara manual, seperti ada gedung layanan perpustakaan," katanya.
Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Mukomuko, Winarto mengatakan, saat ini jumlah koleksi bahan bacaan sebanyak 1.300 judul buku dengan jumlah buku 23.600 eksemplar.
"Jumlahnya sedikit untuk tingkat kabupaten, kami ingin menambah tetapi ruangan sempit tidak cukup. Maka dengan adanya pembangunan gedung perpustakaan nanti harapannya dapat menampung banyak koleksi bahan bacaan," jelasnya.
Dikatakan, Perpusnas telah memberikan sejumlah bantuan untuk Kabupaten Mukomuko. Seperti Mobil Perpustakaan Keliling (MPK), perabot.
Selain itu, Kabupaten Mukomuko telah mendapatkan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Dengan adanya TPBIS, hampir seluruh desa saat ini memiliki perpustakaan. Pihaknya menghimbau agar dana desa juga dialokasikan untuk penyelenggaraan perpustakaan.
"Di Kabupaten Mukomuko, ada sebanyak 151 desa dan kelurahan. Secara bertahap saat ini sudah ada 63 desa yang sudah aktif perpustakaannya," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Sub Kelompok Substansi Pengembangan Perpustakaan Umum Wilayah I dan II, Rita Suartini menjelaskan, mekanisme penyaluran DAK bersifat penugasan. kabupaten Mokumoku telah mendapatkan DAK untuk menu koleksi, perabot, dan TIK.
"DAK untuk menu gedung memang belum pernah dapat. Kami menyarankan agar Pemkab segera melengkapi persyaratan, salah satunya sertifikat lahan dan DED," jelasnya.
Pustakawan Utama, Yuliatry Bunga mengatakan, Perpusnas memiliki program Sakti (Satu Kartu Integrasi). Dijelaskan bahwa dengan program ini masyarakat dapat meminjam koleksi bahan bacaan yang ada di Perpusnas.
"Jika sudah terintegrasi nantinya masyarakat di Mukomuko dapat meminjam koleksi di Perpusnas ketika dia datang ke Jakarta. Pengembaliannya dapat dilakukan di Dinas perpustakaan setempat. Ini dilakukan sebagai upaya pemerataan bahan bacaan di Indonesia," terangnya.
Reportase: Wara Merdeka
Fotografer: Alfian