Tanggal 26 Agustus diperingati sebagai “Hari Kesetaraan Perempuan’ atau yang disebut dengan “Women’s Equality Day” untuk memperingati pencapaian penting dalam perjuangan hak-hak perempuan.
Hal itu diucapkan oleh Pustakawan Ahli Utama dari Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca (PAPPBB) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Nelwaty saat memimpin apel pagi, Senin (26/8).
Dalam apel pagi yang diselenggarakan tersebut, Nelwaty mengatakan bahwa perayaan hari kesetaraan gender ini menjadi momen untuk merenungkan kemajuan yang telah dicapai dalam hal kesetaraan gender dan terus mendukung perjuangan untuk hak-hak perempuan.
Nelwaty dalam amanatnya juga menyebutkan beberapa pahlawan perempuan Indonesia yang turut berjuang dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa seperti Cut Nyak Dien, R.A. Kartini, Martha Christina Tiahahu, Dewi Sartika, Maria Walanda Maramis, Nyai Ahmad Dahlan, dan Cut Meutia.
“Mereka semua adalah sosok yang menginspirasi dan telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan kemerdekaan negara,” ucapnya.
Nelwaty menyebutkan bahwa kesetaraan bukan hanya tentang memberi perempuan hak yang sama, tetapi juga tentang mengakui peran dan potensi besar yang dimiliki oleh perempuan dalam membangun bangsa.
“Perpustakaan memiliki peran dalam mewujudkan Indonesia yang lebih setara, di mana setiap warga negara, naik laki-laki maupun perempuan, memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses ilmu pengetahuan, berkontribusi, berkembang dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan bangsa,” tambahnya.
Reporter : Andri Tri Kurnia