apanuli Selatan, Sumut – Prof. Dr. Lafran Pane (1922-1991) dikenal sebagai salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada tahun 1947. Lafran mendirikan HMI sebagai aktualisasi dari pandangannya tentang Islam dan Indonesia. Pada tahun 2017, Presiden Joko Widodo menganugerahkan Lafran Pane sebagai pahlawan nasional. Untuk mengenang jasa putera asli Sipirok tersebut, pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan mengabadikan namanya menjadi Perpustakaan Umum Daerah Prof. Dr. Lafran Pane. Acara peresmian dihadiri oleh Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M. Pasaribu, tokoh nasional Akbar Tanjung, anggota BPK RI Harry Azhar Aziz, Ketua Komisi VII DPR-RI Gus Irawan Pasaribu, anggota Komisi III DPR-RI Mhd Syafi’i, dan Presidium KAHMI Dodi Kurnia Tanjung.
Mantan Ketua DPR Akbar Tanjung, salah satu inisiator pengusul Prof. Dr. Raflan Pane sebagai Pahlawan Nasional mengapresiasi pemerintah Tapanuli Selatan yang mengabadikan nama Prof. Dr. Raflan Pane sebagai nama perpustakaan. “Raflan Pane merupakan guru dan tokoh yang menjadi panutan dari keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam,” kata Akbar Tandjung.
Dalam sambutannya, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengatakan pendidikan di Indonesia sudah maju, namun nilai-nilai yang ada belum cukup untuk mengelola sumber daya alam sehingga ilmu terapan sangat diperlukan oleh masyarakat terutama di daerah pelosok. Syarif merujuk kepada Manifesto IFLA/UNESCO bahwa perpustakaan umum hadir karena tidak ada lagi bangku sekolah bagi mereka yang putus sekolah kecuali kehadiran perpustakaan umum. Syarif Bando juga menjelaskan menurut UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan PP Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah menyatakan bahwa perpustakaan ditetapkan oleh pemerintah menjadi urusan wajib.
“Artinya, secara legalitas kedudukan perpustakaan setara dengan Dinas Pendidikan maupun dinas lainnya,” tegas Muhammad Syarif. Lebih lanjut Muhammad Syarif mengatakan, perpustakaan sebagai institusi yang baru menjejak naik tingkat tersebut masih minim anggaran terutama dalam menjangkau daerah pelosok dari Sabang hingga Merauke. Syarif mengajak semua pihak terutama kalangan eksekutif, seperti Kementerian Keuangan, Bappenas, dewan legislatif, mendukung perkembangan perpustakaan di Indonesia, karena perpustakaan adalah jantungnya pendidikan dan sudah terbukti di semua negara.
Muhammad Syarif Bando yang juga bagian dari Tim Pengkaji dan Penilai Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2017 menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Tapanuli Selatan karena telah menghadirkan sebuah institusi masa depan yang memberi dampak positif besar terhadap perkembangan generasi di masa yang akan datang, yakni perpustakaan. Pada kesempatan yang sama, Perpustakaan Nasional turut memberikan bantuan koleksi buku sebanyak 10.000 eksemplar pada tahun 2018.
Peresmian Gedung Perpustakaan Umum Daerah Prof. Dr. Lafran Pane Kabupaten Tapanuli Selatan ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando dan Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M. Pasaribu.
Reportase : Dewi Kartika / Arwan Subakti