Medan Merdeka Selatan, Jakarta- Perpusnas menggelar focus group discussion (FGD) Penelitian Sejarah #1 Penetapan Linimasi: Mencari dan Menemukan Informasi Sejarah Tentang Bung Karno Dari Seluruh Dunia sebagai langkah awal menuju Kongres Sejarah Soekarno.
Kongres Sejarah Soekarno diharapkan menjadi sebuah sarana mengumpulkan segala informasi tentang Soekarno yang saat hingga saat ini memiliki kemungkinan masih tersimpan dan belum diketahui keberadaannya. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPRD RI, Agustina Wilujeng Pramestuti pada Senin (14/1/2022).
Menurut Agustina, sebagai seorang proklamator sekaligus presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno juga dikenal sebagai orator ulung. Karya-karya buah pikirannya banyak menjadi objek penelitian dan mendapat banyak pujian dari tokoh dunia.
“Namun masih banyak cerita, peristiwa, dan hasil pemikiran Soekarno yang belum kita ketahui dan masih tersimpan di suatu tempat. Kongres Sejarah Bung Karno semoga menjadi sebuah sarana mengumpulkan segala informasi tentang Soekarno dari seluruh dunia,†terang Agustina.
Melalui kerja sama yang baik antara Perpusnas, ANRI, dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam upaya ini  dapat menghasilkan informasi  yang dapat dinikmati oleh generasi yang haus akan cerita dan inspirasi dari perjuangan Bung Karno.
“Saya berharap linimasa ini akan menjabarkan kehidupan Soekarno dari lahir hingga wafat saja dalam setiap tahunnya di mana Bung Karno pernah beraktivitas dan bertemu dengan tokoh-tokoh yang lain,†imbuhnya.
Agustina menambahkan, keberanian Soekarno melawan penjajah dan kepiawaiannya merumuskan keberadaan Bangsa Indonesia adalah semangat yang perlu diwariskan. Untuk itulah Kongres Sejarah Soekarno perlu diinisiasi yang hasilnya menjadi sebuah program, buku, atau laman online yang disebut Soekarnopedia sehingga mudah diakses oleh generasi muda melalui teknologi kekinian.
Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando mendukung apa yang menjadi upaya mulia tersebut. “Perpustakaan Nasional dan Arsip Nasional sangat senang dengan agenda ini untuk mengaktualisasikan kembali bagaimana perjuangan dan sepak terjang para founding fathers kita untuk memerdekakan Bangsa Indonesia,†sebut Syarif.
Syarif mengharapkan pada Kongres Sejarah Soekarno yang akan nantinya akan digelar bisa mengangkat tema yang menggugah generasi muda saat ini. Bahkan apabila mungkin bisa menjadi sarana untuk menjelaskan apa yang masih belum dipahami oleh banyak masyarakat tentang cerita perjuangan Bung Karno.
Selain itu Syarif juga menegaskan Perpusnas melalui UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Blitar senantiasa berupaya menghimpun bukti sejarah yang saat ini mungkin masih tersimpan di berbagai tempat.
Di sisi lain Plt. Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Dirjen Dikti, Riset dan Teknologi, Faisal Fathani menegaskan kesiapan memberikan dukungan dalam penggalian sumber-sumber informasi terkait Bung Karno dari berbagai linimasi baik dari sumber primer maupun sekunder.
“Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menggali lebih jauh langkah-langkah Soekarno dari berbagai bidang, pendidikan, seni, budaya, dan kebangsaan,†tegasnya.
Faisal juga menawarkan apabila ada perguruan tinggi, peneliti, atau pusat studi yang memiliki rekam jejak yang baik dan memiliki potensi besar untuk dapat menggali lebih jauh informasi-informasi tentang linimasa Soekarno untuk dapat mengikuti skema penelitian penugasan dari Kementerian Pendidikan.
Â
Reporter: Eka Purniawati
Fotografer: Radhitya Purnama