Medan Merdeka Selatan, Jakarta – Program TPBIS menjadi pokok bahasan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan Tahun 2023.
Rakornas Tahun 2023 mengusung tema “Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial untuk Kesejahteraan, Solusi Cerdas Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pasca Pandemi COVID-19”.
Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang diusung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) dinilai efektif dan manfaatnya dirasakan masyarakat.
Demikian disampaikan oleh Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Ofy Sofiana, saat menjadi narasumber pada kegiatan Konferensi Pers Jelang Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2023.
Program TPBIS dijalankan oleh Perpusnas dengan dukungan dari Bappenas RI sejak 2018. Tujuannya demi terciptanya masyarakat sejahtera melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Sejahtera dalam hal ini menunjuk ke keadaan yang baik.
Esensinya, TPBIS berupaya mengurangi kemiskinan masyarakat marginal melalui pendayagunaan perpustakaan umum di daerah di Indonesia.
Rakornas difokuskan pada upaya Perpusnas memperkuat program TPBIS sebagai solusi dalam pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi COVID-19. Perpustakaan dituntut untuk memiliki inovasi, kreativitas, rancangan dan interaktivitas, serta perubahan pola pikir.
“Rakornas tahun 2023 memang difokuskan pada upaya Perpusnas untuk memperkuat program TPBIS karena di tahun ini kita sedang berupaya bangun dari dampak pandemi Covid-19, sehingga program TPBIS perlu dilakukan dalam rangka pemulihan masyarakat,” ucap Ofy Sofiana.
Lebih lanjut, dia mengatakan, program TPBIS ke depan mampu secara berkesinambungan memvalidasi bahwa keberadaan perpustakaan mampu menjadi sektor pendukung dalam pemulihan sektor ekonomi di Indonesia.
“Perpustakaan mampu menjadi sektor pendukung dalam pemulihan sektor ekonomi,” tegasnya.
Ketua Panitia Rakornas, Joko Santoso, menerangkan bahwa konsep program TPBIS ialah merancang perpustakaan sebagai ruang publik terbuka, sehingga tidak sebagai ruang kantor. Hal tersebut diharap dapat menggeser mindset lama tentang perpustakaan.
“Perpustakaan saat ini dapat dijadikan sebagai ruang publik bagi masyarakat untuk berlatih secara kontekstual, berlatih keterampilan pun kecakapan dan berbagi pengalaman, sehingga buku-buku yang ada jenisnya harus praktis, pragmatis, dan tepat guna,” jelasnya.
Adapun keberhasilan dari program TPBIS yang dirasakan oleh masyarakat di banyak daerah terletak pada tim sinergi yang dibentuk. Tim sinergi ini merupakan gabungan dari pegiat literasi, akademisi, dan dinas lain di daerah yang dikuatkan dengan SK kepala daerah.
“Salah satu keberhasilan dari tim sinergi yakni mereka berhasil dalam melakukan advokasi terkait penggunaan dana desa untuk pembangunan perpustakaan,” terangnya.
Joko menambahkan, konsolidasi, sinergi, dan koordinasi antarpemangku kepentingan di bidang perpustakaan baik pusat maupun daerah secara intens harus dilakukan sehingga perpustakaan dapat memberikan peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan Konferensi Pers Jelang Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2023 menghadirkan juga Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah, dan Perguruan Tinggi Perpusnas, Nurcahyono, Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas, Agus Sutoyo dan Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerjasama dan Humas Perpusnas, Sri Marganingsih.
Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2023 yang rencananya berlangsung pada 6-7 Maret 2023 di Hotel Pullman Jakarta Central Park akan menghasilkan kebijakan dan/atau rekomendasi serta rencana program dan kegiatan tahun 2024.
Reporter: Basma Sartika
Fotografer: Aditya Irfan Fakhruddin dan Andri Tri Kurnia