Ingin Layani Pemustaka Lebih Baik, Kabupaten Tanah Datar Rencanakan Perbaikan Sarana Prasarana

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Salemba, Jakarta – Kabupaten Tanah Datar telah memiliki gedung perpustakaan umum baru. Diresmikan oleh Kepala Perpusnas pada 21 Januari 2021, gedung yang pembangunannnya didanai APBD senilai 9,5 miliar tersebut berlokasi di pusat kota dan dikelilingi lembaga pendidikan. Kemegahan gedung tersebut bahkan menyaingi gedung perpustakaan provinsi Sumatera Barat.

Menyadari pentingnya peran perpustakaan di tengah masyarakat, pemerintah kabupaten mengharapkan dinas perpustakaan dapat lebih maksimal melayani pemustaka dan berperan aktif dalam meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Terlebih lagi beberapa nagari di Tanah Datar telah merasakan manfaat program prioritas nasional, yaitu transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial. 

Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma optimis dapat mengembangkan perpustakaan sesuai dengan tugas fungsinya di tengah masyarakat Tanah Datar yang memiliki potensi dalam bidang pariwisata dan pertanian. Tentunya dengan dukungan dari Perpustakaan Nasional sebagai lembaga pembina perpustakaan. Demikian disampaikan Bupati Zuldafri dalam kunjungan kerjanya ke Perpustakaan Nasional pada Kamis, (11/2/2021).

“Kami sangat optimis, dengan komunikasi dan koordinasi dengan Perpustakaan Nasional, mudah-mudahan kami bisa mengembangkan dan menampung berbagai aspirasi yang bisa kita akomodir untuk kita aplikasikan terkait dengan fungsi tugas pokok perpustakaan,” harap Zuldafri.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanah Datar Erizal Ramli memaparkan kebutuhan sarana prasarana untuk gedung perpustakaan yang baru, yaitu sarana IT, taman, dan tempat parkir untuk kenyamanan pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan. “Kalau itu ga terbenahi, layanan akan terganggu juga,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Deni Kurniadi mengapresiasi pemerintah kabupaten atas kepeduliannya terhadap perpustakaan seraya menyarankan agar mengajukan permohonan bantuan untuk mengisi gedung perpustakaan yang baru saja diresmikan agar dapat beroperasi secara optimal.

“Mengenai landscape, itu dimungkinkan, dengan mengajukan usulan untuk tahun 2022 di aplikasi KRISNA dimulai mungkin awal Maret dan ditutup April. Nanti akan dinilai oleh tim kami, apakah itu masuk ke ruang lingkup untuk menu renovasi. Yang kedua, usulkan juga IT dan koleksi. Khusus untuk renovasi dibutuhkan DED,” jelas Deni.

Adapun bantuan DAK yang dapat diajukan untuk pengadaan IT senilai maksimal Rp300 juta dan Rp200 juta untuk pengadaan koleksi.

 

Reporter              : Eka Cahyani

Fotografer          : Ahmad Kemal Nasution

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung