Menumbuhkan Minat Baca Di Kota Probolinggo

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Salemba, Jakarta -- Ketua DPRD Probolinggo beserta stafnya datang berkunjung ke Perpustakaan Nasional RI pada Jumat (29/11) untuk membahas cara mengembangkan infrastruktur yang menunjang perpustakaan termasuk koleksi di dalamnya. Kota Probolinggo memiliki keinginan untuk menumbuhkan daya tarik perpustakaan yang dapat meningkatkan minat baca masyarakat. Karena Kota Probolinggo hanya memiliki 5 kecamatan dan 29 kelurahan, pemerintah daerah berkeinginan mengembangkan perpustakaan secara efektif dan efisien sesuai dengan keadaan riil di Kota Probolinggo.

Kota Probolinggo memiliki perpustakaan daerah serta beberapa taman baca di setiap kecamatan. Namun, banyak hal yang menjadi faktor rendahnya minat baca masyarakat, salah satunya adalah penggunaan telepon pintar di kalangan remaja yang membuat eksistensi perpustakaan menurun seiring perkembangan zaman.

“Bagaimanapun juga, perpustakaan harus bisa membangkitkan gairah dan minat baca, terutama untuk generasi muda,” papar Mokhammad Jalal Ketua Komisi I DPRD Probolinggo. Ia juga berharap mahasiswa mengunggah skripsi, tesis, atau disertasi yang telah diselesaikannya di jurnal online perpustakaan daerah sehingga dapat digunakan untuk generasi selanjutnya.

Kepala Pusdiklat Perpustakaan Nasional Widiyanto menanggapi hal ini dengan menjelaskan bahwa untuk membangkitkan minat baca masyarakat, pemerintah harus berpandangan bahwa perpustakaanlah yang dapat mencerdaskan masyarakat.

“Jika dikatakan bahwa minat baca masyarakat rendah, saya tidak setuju. Karena yang menyebabkan hal ini adalah ketidaktersediaan sumber bacaan. Sekarang adalah bagaimana cara menghidupkan perpustakaan,” ujar Widiyanto. Ia juga memaparkan bahwa jika dulu perpustakaan hanya sebagai tempat menyimpan buku, mulai saat ini pemerintah harus meningkatkan kompetensi SDM untuk memajukan eksistensi perpustakaan.

“Banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi oleh pemerintah Kota Probolinggo jika ingin menghidupkan perpustakaan sebagai tempat pencerdasan masyarakat. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan membuat peraturan daerah mengenai perpustakaan. Kemudian yang kedua, hidupkanlah perpustakaan dengan fasisiltas yang nyaman bagi masyarakatnya. Ketiga, perbanyak dan perbaharui koleksi perpustakaan. Yang terakhir adalah promosikan perpustakaan agar masyarakat luas tahu tentang keberadaan perpustakaan. Serta siapkan kepala dinas perpustakaan yang memiliki ketertarikan di bidang perpustakaan,” imbuhnya.

Widiyanto berharap dengan adanya kunjungan ini, Pemerintah Kota Probolinggo dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas perpustakaan sebagai warisan untuk generasi penerus bangsa.

 

Reportase: Vara Nur Isna

Fotografer: Ranny Kusumawardhani

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung