Pemahaman Kesetaraan Gender Masih Belum Dicapai

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakarta – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)Bintang Puspayoga mengatakan, saat ini pemahaman akan pentingnya kesetaraan gender belum sepenuhnya tercapai. Hal ini dilihat dari masih banyaknya perempuan yang mengalami diskriminasi, stigmatisasi, stereotip bahkan kekerasan.

Meskipun berkat perjuangan Kartini dan juga pahlawan perempuan lainnya, kesetaraan antara perempuan dan laki-laki semakin diakui. Bahkan diamanatkan dalam konstitusi UUD 1945, sekarang perempuan dapat sekolah, berpendapat di ruang domestik maupun publik dan dapat menjadi pemimpin dalam berbagai sektor.

"Pemahaman kesetaraan gender masih belum populer dibandingkan konstruksi sosial patriarki yang telah dipercaya secara turun temurun. Untuk mengatasinya, diperlukan sinergi yang kuat dari berbagai pihak, baik pemerintah, akademisi, dunia usaha, kelompok masyarakat maupun media untuk mematahkan konstruksi sosial patriarki tersebut," kata Bintang dalam Talkshow Peringatan Hari Kartini Cerita Sukses Perempuan Indonesia Menggapai Cita yang diselenggarakan secara hybrid oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI bekerjasama dengan Pimti Madya Perempuan Indonesia, Jumat (23/04/2021).

Dikatakan, sesosok perempuan seperti Kartini bisa menciptakan gelombang perubahan yang begitu besar. Maka bisa dibayangkan apabila 49,42 persen perempuan dari 270,2 juta jiwa penduduk Indonesia hari ini memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai potensinya dan membuat berbagai perubahan kesetaraan gender.

"Nyatanya hal ini tidak hanya memberikan manfaat bagi kelompok perempuan saja tetapi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Untuk itu,

perjuangan meraih kesetaraan gender seharusnya merupakan urusan bersama. Konsep kesetaraan gender pun kini menjadi salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs," jelasnya.

Menurut Bintang, tiap perempuan adalah advokat terbaik bagi masalahnya sendiri. Untuk itu, pihaknya mengatakan perjuangan mencapai kesetaraan tentunya juga diperlukan dukungan penuh dari perempuan, sebagai kelompok yang paling mengetahui permasalahan dan solusi yang terkait dengan dirinya.

"Saya mengajak seluruh perempuan untuk ikut serta dalam perjuangan menuju kesetaraan. Memberdayakan diri sendiri dengan tidak lelah belahar serta memampukan diri memberikan contoh kesetaraan dimulai dari lingkungan keluarga, dan tim dalam organisasi yang lebih besar lagi. Seperti membuat kebijakan inklusif yang merangkul semua pihak tanpa terkecuali," pesannya.

Reportase: Wara Merdeka

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung