Perpusnas Terima Audiensi DWP Badan Bahasa dan Kantor Bahasa Se-Indonesia

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakarta- Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) adalah milik bersama bukan hanya milik satu kementerian, ini milik seluruh Indonesia dan bisa dimanfaatkan untuk seluruh Indonesia.

Hal tersebut diutarakan oleh Ketua DWP (Dharma Wanita Persatuan) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DWP Perpusnas Teti Herawaty Aminudin Azis pada saat membawa rombongan program kunjungan DWP Badan Bahasa dan Kantor Bahasa se-Indonesia ke Perpusnas, Jumat (3/5/2024). 

Program kunjungan ini bertujuan agar DWP di daerah bisa mengenal Perpusnas secara langsung dan dengan lebih baik sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan literasi di daerah. Hal ini dapat dimulai dengan langkah awal yang sederhana seperti misalnya dengan mempelajari dan membagi informasi bagaimana cara mendaftar menjadi anggota Perpusnas secara online sehingga pada akhirnya dapat mengakses informasi, buku-buku dan segala hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan secara digital.

“Setelah ibu-ibu mengetahui bagaimana akses, bagaimana keadaan perpustakaan bisa meningkatkan literasi khususnya untuk ibu-ibu rumah tangga ataupun ibu-ibu DWP di daerah sehingga bisa meningkatkan literasi daerah masing-masing dengan modal pengetahuan yang di bawa dari perpustakaan ini,” jelasnya.

Selain itu, menurutnya, Perpusnas dapat dijadikan tempat untuk meluangkan waktu, melepas kepenatan sesaat dari pekerjaan dan rutinitas yang ada.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Pengembangan Bahan Pustaka dan Informasi Perpusnas Mariana Ginting menerima dengan baik kunjungan ini dan berharap akan ada kunjungan-kunjungan selanjutnya.

Lebih lanjut, Deputi memberi penjelasan singkat mengenai sejarah pendirian dan fungsi utama Perpusnas dimana sejarah Perpusnas ini bermula dengan didirikannya Batavia Genootschap pada 24 April tahun 1778.

Perpusnas merupakan salah satu perwujudan dari penerapan dan pengembangan sistem nasional perpustakaan secara menyeluruh dan terpadu sejak dicanangkannya pendirian tanggal 17 Mei 1980 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu,Daud Yusuf.

“Setiap negara itu mempunyai satu perpustakaan nasionalnya yang berkedudukan di ibukota negara ini salah satunya adalah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, jadi perpusnas ini merupakan lembaga pemerintah non kementerian atau biasa disebut dengan LPNK yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan Pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian dan sebagai pusat jejaring baik nasional maupun internasional,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, perwakilan Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara (Pujasintara) Resti Fatwamati menjelaskan beberapa layanan dan fasilitas yang ada di Perpusnas seperti misalnya keanggotan online melalui website Perpusnas (www.perpusnas.go.id), fasilitas studio mini, studio musik, e-resources serta aplikasi iPusnas dan BintangPusnasedu yang dapat diunduh oleh gawai masing-masing pemustaka.

 

 

Reporter: Anastasia Lily

Dokumentasi: Aditya Irfan

 

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung