Tingkatkan Indeks Literasi Masyarakat, Perpusnas Kolaborasi dengan Kabupaten Sumedang

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jakarta- Dalam rangka mendukung visi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Tahun 2020-2024 dalam mewujudkan sumber daya manusia unggul untuk Indonesia maju, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang menggelar kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat pada Kamis (10/6/2021). Kegiatan yang dilakukan secara hybrid atau campuran luring dan daring ini masih mengangkat tema “Penguatan Peran Sisi Hulu dalam Rangka Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat Indonesia”. 

Dalam kesempatan itu, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas, Deni Kurniadi menyatakan pada tahun 2030-2045 Indonesia diprediksikan, akan mengalami bonus demografi. Kunci utama pendorong pertumbuhan ekonomi suatu bangsa kedepan ditentukan oleh kualitas manusia berpengetahuan. Peran perpustakaan yang semakin strategis, membuat tanggung jawab perpustakaan semakin besar termasuk pada bidang penulisan, penerbitan, distribusi bahan bacaan, regulasi, dan kesesuaian jumlah buku dengan kebutuhan masyarakat.  

“Oleh karena itu, dalam penguatan peran sisi hulu, perpustakaan tidak dapat berjuang sendiri. Penguatan sisi hulu dan hilir merupakan tanggung jawab kita bersama. Perpustakaan harus berjejaring, dan bersinergi, sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh pihak, untuk memberikan perhatian, pada budaya literasi.” ungkapnya. 

Budaya literasi dapat mengantarkan, sebuah negara, menjadi berperadaban maju. Sebaliknya, rendahnya literasi menyebabkan produktivitas menurun, beban biaya kesehatan meningkat, pengangguran bertambah. Dengan kata lain, dengan kualitas literasi yang rendah dapat memicu terjadinya kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan.  

“Sehingga, perlu upaya-upaya khusus pemerintah untuk meningkatkan literasi di Indonesia yaitu  melakukan pengembangan konektivitas dalam rangka membangun akses dan infrastruktur perpustakaan sehingga masyarakat memiliki aksesibilitas yang mudah dan murah terhadap informasi dan pengetahuan. Kedua, melakukan penguatan konten literasi berbasis kearifan lokal dan ilmu terapan (life skill) untuk meningkatkan keterampilan hidup. Dan ketiga meningkatkan kualitas sumber daya manusia perpustakaan, dan pegiat literasi sebagai pendamping literasi di masyarakat,” paparnya. 

Disisi lain, Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengatakan berbagai upayanya dalam menjadikan Perpustakaan di Kabupaten Sumedang menjadi berdaya guna dan berhasil guna serta menjadi pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Dirinnya juga berharap perpustakaan dapat menjadi bagian solusi tengah masalah yang dihadapi masyarakat sehingga merangsang masyarakat untuk datang ke perpustakaan. 

“Kami berupaya menyediakan itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kami pun telah memberikan bantuan perpustakaan digital untuk SKPD, 50 pondok pesantren supaya meningkat terus indeks literasi masyarakat Sumedang,” sebutnya. 

Donny juga menyampaikan terima kasih atas kehadirannya Perpusnas yang dapat menjadi motivasi bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dalam meningkatkan kinerja melayani masyarakat termasuk meningkatkan indeks literasi di Kabupaten Sumedang. 

Disamping itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumedang, Ilmawan Muhammad menngungkapkan bahwa DPRD Kabupaten Sumedang telah menetapkan Perda tentang penyelenggaraan perpustakaan pada 31 Maret 2021 lalu. “Di sana tertera berkaitan dengan kewajiban pemerintah kewenangan pemerintah dalam hal literasi dan perpustakaan. Kemudian hak dan kewajiban masyarakat terkait perpustakaan yang dapat menjadi landasan hukum bagi pengembangan literasi yang ada di Kabupaten Sumedang,” imbuhnya. 

Maman Suherman, Pegiat Literasi yang akrab disapa Kang Maman juga hadir mengatakan pada masa revolusi 4.0, semua bergerak cepat mengikuti perkembangan manusia dan dunia. Dan dengan kemampuan literasi masyarakat menjadi kreatif, inovatif, terampil, dan cakap dalam kehidupan sosial “Saya berharap di Sumedang khususnya, perpustakaan tidak hanya menyediakan bahan bacaan tapi  juga tempat belajar mengembangkan diri sehingga masyarakat bisa berdiri diatas kaki sendiri,” ungkapya. 

Bunda Literasi Kabupaten Sumedang, Susi Gantini menjelaskan peran perempuan dalam upaya peningkatan budaya membaca dan indeks literasi masyarakat di Kabupaten Sumedang kian meningkat. “Bunda literasi tentunya memiliki komitmen yang sama untuk bersama-sama meningkatkan literasi dengan berbagai kegiatan. Walaupun memang belum banyak ya tetapi sudah ada upaya-upaya yang sudah kita lakukan di antaranya sudah mengukuhkan bunda literasi sampai tingkat desa. Jadi sudah ada Bunda Literasi Kecamatan 26 orang, ditambah Bunda Literasi Desa itu ada 277 desa dan kelurahan,” pungkasnya. 

 

Reportase: Eka Purniawati

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung