Salemba, Jakarta – Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria, beserta Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kab. Solok Selatan, Yalasri, berkonsultasi terkait pembangunan gedung perpustakaan yang hingga saat ini belum dimiliki Kab Solok Selatan,  pada Rabu (24/7). “Kami belum punya gedung perpustakaan sendiri dan APBD kami paling rendah,” keluh Bupati.

Menanggapi permohonan tersebut, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca (P3MB), Deni Kurniadi, mengapreasiasi komitmen Bupati Solok Selatan dan menyarankan agar segera membuat proposal permohonan bantuan pembangunan gedung perpustakaan lewat Dana Alokasi Khusus (DAK). Deni Kurniadi memperkirakan pengajuan permohonan DAK untuk 2020 akan diseleksi lebih ketat oleh tim yang terdiri dari Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Perpusnas.

Kapus P3MB juga  menjelaskan bahwa proposal yang telah masuk dalam aplikasi KRISNA akan diperiksa kelengkapan data dukungnya, salah satunya adalah DED (Detail Engineering Design). “DED itu dokumen perencanaan yang dibuat oleh pihak ketiga, dilengkapi juga dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan KAK (Kerangka Acuan Kerja) agar siap lelang,”ungkap Deni.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Solok Selatan Yalasri menjelaskan bahwa Kab. Solok Selatan telah memasukkan data ke dalam aplikasi KRISNA dan sedang berusaha melengkapi data dukung yang diperlukan.

Deni kemudian mengingatkan agar hal-hal yang kecil seperti keterangan rinci dalam data dukung jangan sampai terlewatkan agar dapat mempermudah dalam penilaian kelayakan penerimaan bantuan. “Biasanya dokumen DED dan kepemilikan tanah yang butuh waktu. Jangan lupa untuk cantumkan keterangan peruntukan pembangunan gedung untuk perpustakaan, lokasi dan luas tanah,” imbuhnya.

 

Reportase: Eka Cahyani

Fotografer: Radhitya Purnama