Batu, Jawa Timur - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando meresmikan secara langsung gedung layanan perpustakaan Kota Batu.
Gedung layanan perpustakaan ini, mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan subbidang perpustakaan untuk perluasan gedung tahun 2021 senilai Rp 2,75Â Miliar.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menegaskan, saat ini cara pandang perpustakaan tidak lagi pada deretan buku tua. Peran perpustakaan tidak sekadar hanya manajemen koleksi dan manajemen pengetahuan. Namun, sebesar 70 persen peran perpustakaan harus dapat melakukan transfer ilmu pengetahuan. Salah satunya, dengan menghadirkan buku-buku ilmu terapan.
"Berapa pun banyaknya buku yang beredar di masyarakat, tetapi mereka membutuhkan tutorial atau panduan tentang bagaimana mengimplementasikan buku tersebut agar dapat bermanfaat bagi kehidupannya," kata Syarif, usai meresmikan Gedung Layanan Perpustakaan Kota Batu, pada Jumat (4/2/2022).
Syarif menyampaikan, berdasarkan data dari BPS dan Bappenas, hanya sebesar 10 persen penduduk Indonesia yang berkesempatan mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Artinya, 90 persen masyarakat Indonesia terjun sebagai kepala rumah tangga, maupun ibu rumah tangga hanya dengan bermodalkan pendidikan di tingkat SLTA, SLTP, SD, bahkan tidak tamat sekolah.
"Kelompok masyarakat tersebut sangat rentan untuk bisa kehilangan lapangan pekerjaan jika hanya sbagai pekerja. Mereka harus memiliki modal ilmu pengetahuan yang cukup. Meski sebatas home industri, karena potensi sumber daya alam kita melimpah," jelasnya.
Menurut Syarif, gerakan untuk menumbuhkan gemar membaca, menyiapkan buku ilmu terapan, buku lifeskill menjadi keniscayaan untuk menolong 65 juta masyarakat Indonesia yang masuk kelompok tersebut. Serta sejalan dengan RPJMN Presiden Joko Widodo tentang pembangunan SDM unggul.
"Mudah-mudahan dengan membangun sinergitas dengan berbagai stakeholder ini, peningkatan SDM unggul lebih cepat dicapai," ungkap Syarif.
Sementara itu, Wali Kota Batu, Dewati Rumpoko mengatakan, gedung perpustakaan yang telah selesai direnovasi ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Karena sebelumnya, gedung perpustakaan daerah kota Batu berada di kompleks perkantoran Balai Kota Among Tani. Setelah dilakukan evaluasi selama enam tahun berjalan, masyarakat enggan datang ke perpustakaan.
"Dengan diresmikannya gedung perpustakaan ini, perpustakaan bisa lebih mengembangkan inovasi dan kreativitasnya, sehingga masyarakat lebih berani dan mau datang ke perpustakaan. Apalagi, literasi membaca adalah hal yang wajib untuk kehidupan saat ini jika kita mau maju," ungkap Dewati.
Dewati juga berharap adanya dukungan anggaran agar perpustakaan kota Batu dapat semakin dimanfaatkan masyarakat. Mengingat koleksi buku yang ada masih terbatas.
"Saya harap tiap tahun ada alokasi anggaran untuk perpustakaan, misalnya untuk koleksi buku yang dibutuhkan masyarakat dapat difasilitasi," harapnya.
Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan Pengukuhan Wali Kota Batu Dewati Rumpoko sebagai Bunda Literasi Kota Batu sekaligus penandatanganan Nota Kesepakatan antara Perpusnas dengan Pemerintah Kota Batu.
Â
Reportase: Wara Merdeka
Fotografer: Hanna Mei