Jakarta - Sesuai dengan hasil pembahasan bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Komisi X DPR RI menyetujui pagu definitif Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) pada RAPBN Tahun Anggaran (TA) 2024 sebesar Rp. 725,8 miliar.
Dalam agenda tunggal Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang membahas penyesuaian RKA K/L TA 2024 di Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Gedung Nusantara I, Rabu (13/9/2023), Komisi X DPR RI juga menyesalkan bahwa usulan tambahan anggaran sebesar 383,1 miliar tidak dapat terpenuhi di TA 2024.
Anggota Komisi X DPR RI sekaligus perwakilan dari Banggar DPR RI, Sofyan Tan menyampaikan alasan belum terpenuhinya usulan tambahan anggaran tersebut dikarenakan banyaknya kebutuhan di berbagai tempat lain yang juga masih harus diakomodir oleh negara.
“Saya ikut sedih karena selama ini sudah berikhtiar untuk anggaran Perpusnas bisa tembus 1 triliun, namun karena banyak sekali kebutuhan di berbagai tempat lain hal tersebut belum bisa terealisasi,” ucapnya.
Pada kesempatan ini, seluruh Anggota Komisi X DPR RI yang hadir memberikan semangat kepada Perpusnas agar terus dapat melakukan pengembangan perpustakaan hingga ke pelosok negeri karena sejatinya perpustakaan adalah masa depan bangsa.
Legislator Fraksi Golkar, Hetifah Sjaifudian mengatakan pihaknya akan selalu mendukung karena dari masa ke masa Perpusnas selalu memberikan perkembangan yang luar biasa meskipun dengan anggaran yang terbatas
“Kami meyakini Perpusnas akan tetap mampu memanfaatkan dengan maksimal anggaran ini melalui terobosan dan kinerja yang baik,” katanya.
Sementara itu Anggota Komisi X DPR RI, Fahmi Alaydroes berharap Perpusnas dapat senantiasa eksis untuk meningkatkan kecerdasan bangsa melalui program-program hebat lainnya. Dia meyakini bahwa peningkatan literasi adalah pilar dan dasar yang diperlukan untuk mencerdaskan anak bangsa.
“Saya berharap Perpusnas menjadi leading sector yang mampu mengorkestrasi berbagai pihak lain baik di pusat maupun daerah untuk bersama memperkuat program-program peningkatan literasi. Karena di tengah kondisi anggaran yang terbatas namun tanggung jawabnya sangat besar, dibutuhkan sebuah upaya strategis yaitu menguatkan kolaborasi dan sinergi,” ungkapnya.
Di era digital ini, Legislator Fraksi Demokrat, Dede Yusuf menginginkan Perpusnas mampu fokus untuk meningkatkan literasi dengan lebih memanfaatkan pendekatan digitalisasi, contohnya dengan menempatkan lebih banyak pojok baca digital di daerah.
Selain itu, Dede juga berpendapat bahwa pengetahuan dapat ditransfer melalui media film. Namun sayangnya saat ini jumlah bioskop di Indonesia masih terbatas, sehingga dia mengharapkan Perpusnas untuk mempertimbangkan pengadaan mini bioskop di perpustakaan-perpustakaan daerah.
“Saya punya pemikiran kalau di perpustakaan ada tempat menonton film Indonesia yang berbobot akan luar biasa, karena itu juga bagian dari peningkatan literasi melalui digital dan saya pun yakin para produser film akan sangat berterima kasih untuk itu,” harapnya.
Motivasi dan dukungan yang diberikan oleh Komisi X DPR RI kepada Perpusnas sangat jelas terasa, akan tetapi dibutuhkan catatan detil atas program-program strategis dan prioritas untuk mampu menjadi dasar kuat pertimbangan Banggar dalam meningkatkan anggaran.
Dari banyaknya program yang dimiliki Perpusnas, Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) diyakini Legislator Fraksi PDIP, Putra Nababan sebagai salah satu senjata pamungkas untuk dapat diajukan ke Presiden. Hal ini karena program tersebut tidak hanya mencerdaskan namun juga menyejahterakan masyarakat.
“Program TPBIS ini bukan hanya mengubah hidup seseorang dari yang tidak tahu apa-apa menjadi tahu, tapi juga jadi Sejahtera, lalu bisa buka lapangan kerja, hingga jadi contoh untuk kabupaten/kotanya. Ada unsur ekonomi, kesejahteraan, peningkatan keterampilan, dan lainnya. Program ini harus diseriusin outcomenya dan jadi catatan portofolio Perpusnas ke Presiden. Tolong lengkapi kami dengan catatan itu, sehingga bisa kami bawa ke Banggar,” urainya.
Menanggapi semua yang disampaikan, Kepala Perpusnas mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan dan berkomitmen akan menggunakan pagu definitif TA 2024 secara efektif, efisien, dan akuntabel. Terhadap catatan dan masukan yang diterima dari para legislator, dia akan menindaklanjutinya dengan seksama.
“Kami sebelumnya mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan. Perpusnas berkomitmen untuk mengimplementasikan anggaran tahun 2024 secara efektif, efisien, dan akuntabel. Lalu, dari 160 gedung perpustakaan kabupaten/kota yang sudah dibangun, sebagian besar sudah disiapkan teater tapi memang belum terstandar, kami akan membuat standarnya di tahun 2024 mendatang. Terkait TPBIS, program tersebut tidak hanya mendapat apresiasi di dalam negeri, namun juga luar negeri dan beberapa negara telah mereplikasinya. Ke depan kami akan kumpulkan dan lengkapi data dukung yang diperlukan untuk dibawa ke Banggar,” pungkasnya.
Reporter: Basma Sartika
Fotografer: Andri Tri Kurnia