Medan Merdeka Selatan, Jakarta – Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando menerima kunjungan Direktur KITLV Jakarta Marrik Bellen dan Pustakawan Perpustakaan Universitas Leiden, Marije Plomp pada Senin (17/10/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Marije Plomp menyampaikan, perpustakaan Universitas Leiden menyimpan banyak naskah kuno dari Indonesia. Atas hal itu, pihaknya memiliki keinginan untuk berkolaborasi dalam penyediaan akses untuk masyarakat Indonesi
"Di perpustakaan kami sudah tersimpan banyak Ini berarti perpustakaan kami memiliki tanggung jawab bukan hanya menyimpan tetapi juga merawat serta menyediakan akses untuk masyarakat Indonesia," kata Marije.
Marije mengungkapkan kedatangannya ke Perpusnas, untuk meminta masukan terkait kebutuhan masyarakat Indonesia mulai dari akademisi maupun masyarakat umum terkait naskah kuno yang ada di Perpustakaan Universitas Leiden.
"Kedatangan kami ingin mengetahui keperluan dan kebutuhan masyarakat berkaitan dengan dokumen-dokumen, naskah, foto, ataupun peta yang ada di perpustakaan kami. Sehingga kami dapat menyesuaikan pelayanan kami," ungkapnya.
Dijelaskan bahwa pihaknya tengah berupaya melakukan digitalisasi koleksi naskah kuno yang ada disana. Digitalisasi naskah sudah menjadi prioritas, meskipun masih terkendala dengan penyediaan sumber daya manusia dan dana yang terbatas. Ini dilakukan agar koleksi naskah kuno dapat dengan mudah diakses oleh seluruh masyarakat.
"Digitalisasi telah menjadi prioritas kami, tetapi karna belum ada dana sehingga harus ditentukan naskah-naskah mana yang harus diprioritaskan untuk didigitalkan. Maka, kami minta masukan bagaimana Perpusnas menentukan prioritasnya dalam hal digitalisasi naskah," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyambut baik akan kolaborasi pemanfaatan naskah kuno tersebut. Syarif mengatakan, penentuan prioritas berasal dari pemerintah pusat. Seperti halnya di masa pandemi Covid-19, maka Perpusnas berkontribusi dalam memberikan informasi mengenai wabah. Menurutnya, skala prioritas harus ditentukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Sekretaris Utama Ofy Sofiana menjelaskan, Perpusnas saat ini telah memiliki portal yang berisikan koleksi kuno seperti naskah, foto dan peta yang telah didigitalkan. Masyarakat dapat mengaksesnya melalui lama Khastara.
Reportase: Wara Merdeka
Foto: Alfian