Jakarta—Bulan Agustus adalah bulan yang sangat istimewa bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, pada bulan ini Indonesia memperingati Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 1945.
Generasi penerus bangsa diajak memaknai perjuangan pahlawan nasional. Untuk itu, generasi penerus bangsa seharusnya membaca sejarah agar tidak melupakan sejarah bangsanya.
Plt. Pusat Preservasi dan Alih Media Bahan Perpustakaan, Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Made Ayu Wirayati, menyatakan jejak masa lalu bangsa tercermin dalam naskah-naskah kuno yang tersebar di seluruh pelosok daerah di Indonesia.
"Yang saat ini bagi sebagian masyarakat beranggapan seolah tidak penting, hanya sebuah kertas usang sehingga bisa membuangnya atau bahkan menjualnya. Keadaan tersebut tidak hanya karena alasan ekonomi, tetapi juga karena rendahnya penghargaan kita atas ‘warisan sejarah’ sejarah keluarganya sekaligus bangsanya," ujarnya dalam apel pagi Perpusnas yang digelar secara virtual, pada Senin (15/8/2022).
Pelestarian naskah kuno nusantara mesti dilakukan sebagai upaya penyelamatan dokumen sejarah peradaban bangsa. Melalui naskah kuno, masyarakat Indonesia memahami rekam jejak budaya bangsa yang berisikan beragam budaya dengan nilai tinggi dan kejayaan masa lampau.
Dia menambahkan, Pusat Preservasi dan Alih Media Bahan Perpustakaan, Perpusnas, adalah garda terdepan dalam menyelamatkan warisan sejarah bangsa. Beberapa upaya sudah dilakukan yaitu akan menyusun grand design program penyelamatan naskah kuno Nusantara, berikut tanggal waktu penyelesaiannya.
Selain itu, dilakukan penguatan sumber daya manusia (SDM) di bidang preservasi dan penguatan pada sarana dan prasarana preservasi serta melakukan percepatan digitalisasi, baik naskah kuno milik Perpusnas maupun milik masyarakat serta koleksi langka lainnya.
“Karena semakin banyak naskah kuno dan koleksi langka yang dapat diselamatkan informasinya melalui digitalisasi, maka semakin besar pula keterbukaan akses masyarakat terhadap koleksi-koleksi langka khususnya naskah kuno melalui website Khastara,†jelasnya.
Dia menuturkan, sejatinya tujuan dari preservasi adalah memastikan generasi mendatang dapat terus menikmati koleksi-koleksi tersebut.
Reporter: Hanna Meinita