Salemba, Jakarta—Kabupaten Sabu Raijua merupakan kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kupang pada 2008. Letak wilayah yang terdiri dari dua pulau itu sangat jauh dari pusat kota dan termasuk daerah terluar. Namun demikian, wilayah ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di kemudian hari. Kekayaan alam kabupaten yang dikelilingi perairan ini di antaranya berupa hasil laut, garam, dan rumput laut.
Memahami potensi tersebut, pemerintah daerah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui pendidikan. Dalam kunjungan kerja ke Perpustakaan Nasional pada Senin (1/11/2021), Ketua Komisi I DPRD Sabu Raijua Dominikus Dadi Lado beserta rombongan menyatakan tekadnya untuk membangun gedung perpustakaan daerah sebagai salah satu cara untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
“Di kabupaten kami, 50-60% masyarakat Sabu Raijua, itu rata-rata pendidikannya hanya SD, sehingga bagi kami penting untuk meningkatkan literasi anak-anak di masa depan,†ujar Dominikus.
Diakuinya perpustakaan desa yang telah ada selama ini tidak aktif karena kekurangan koleksi. Sebagai kabupaten yang belum lama terbentuk dan lokasinya yang terisolir, masih banyak hal yang belum memadai, terutama jika melihat porsi anggaran APBD.
Oleh karena itu, Dominikus berharap rencana pembangunan gedung perpustakaan daerah dapat diwujudkan melalui bantuan DAK. Pihaknya menyatakan telah siap melengkapi persyaratan yang diperlukan untuk mengajukan proposal pembangunan gedung perpustakaan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Upriyadi mendukung rencana pembangunan dan menyemangati agar Sabu Raijua dapat melengkapi persyaratan bantuan DAK yang sebelumnya pernah diajukan tetapi belum lengkap.
“Untuk 2022, sudah tutup, berarti tahun 2023. Masih ada waktu untuk menyiapkan dokumen atau data-data yang dimaksud,†jelasnya.
Lebih lanjut Upriyadi memaparkan menu DAK lain yang dapat dipilih selain pembangunan gedung, seperti perluasan gedung, renovasi gedung, perabot, TIK, dan koleksi. Perpustakaan Nasional sebagai perpustakaan pembina memberikan berbagai bantuan sebagai stimulan bagi daerah agar dapat meningkatkan prestasinya. Progam bantuan yang disediakan, yaitu koleksi untuk komunitas, daerah 3T, daerah transmigrasi, lapas, rumah sakit, mobil perpustakaan keliling, motor perpustakaan keliling, program transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial, dan Pocadi.
“Sebuah perpustakaan itu mempunyai fungsi tidak hanya mencerdaskan tapi juga menyejahterakan masyarakat,†pungkasnya.
Â
Â
Reporter      : Eka Cahyani
Fotografer     : Robby Rodhian
Â