Salemba, Jakarta—Kecanggihan teknologi informasi digital memerlukan koneksi internet yang baik. Tanpa itu, masyarakat akan sulit menggunakan layanan digital Perpustakaan Nasional. Keluhan ini yang dirasakan dan disampaikan Komisi I DRPD Kabupaten Tanjung Jabung Barat kala mengunjungi Perpusnas pada Jumat, (25/10).  Secara khusus, mereka meminta Perpusnas membantu mengatasi kelemahan koneksi internet sehingga masyarakat bisa mengakses. Â
"Digitalisasi kami perlukan karena angka kunjungan ke perpustakaan terus meningkat tiap tahunnya, sedangkan koleksi buku terbatas. Jarak antar perpustakaan pun cukup jauh, ujar Sekretaris Komisi I DPRD Tanjung Jabung Barat Jamal Darmawan.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Deposit Bahan Pustaka Perpusnas Nurcahyono mengaku prihatin. Padahal jika koneksi internet kuat, maka masyarakat disana juga bisa mengakses koleksi yang terdapat di iPusnas. iPusnas adalah aplikasi buku digital yang bisa diunduh dan diakses melalui perangkat elektronik, seperti hand phone atau laptop. iPusnas menyediakan tidak kurang dari dua juta eksemplar buku digital.
“Koleksi yang terdapat di iPusnas kami beli copy digital-nya. Kabuopaten Tanjung Jabung Barat bisa saja membuat hal serupa misalnya iPusjabungbarat,†ujar Nurcahyono.
Sementara itu, Kepala Bidang Perpustakaan Umum dan Khusus Nurhadisaputra menjelaskan bahwa Perpusnas di tahun ini mempunyai program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Program ini memiliki manfaat positif karena peran perpustakaan tidak lagi statis melayani peminjaman buku melainkan turun langsung memberikan pendampingan berupa pelatihan-pelatihan hingga ke tingkat desa/kelurahan. Perpustakaan mempunyai potensi yang besar untuk mengembangkan sumber daya manusia yang unggul.
“Kami ingin menghidupkan perpustakaan dengan aneka kegiatan maupun keterampilan yang bisa menambah pengetahuan dan kemampuan masyarakat sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya,†imbuh Nurhadi.   Â
Sekedar informasi bahwa di 2020, Kab. Tanjung Jabung Barat mendapatkan alokasi DAK senilai Rp 4,5 miliar untuk perluasan bangunan fasilitas perpustakaan.
Reportase : Aninda Ernest/ Vara Nur Isna
Fotografer : Raden Radityo