Medan Merdeka Selatan, Jakarta -- Pemerintah Kabupaten Bone memiliki komitmen yang kuat dalam meningkatkan literasi masyarakatnya. Ini dibuktikan dengan adanya pembangunan perpustakaan umum di Kabupaten Bone.
Perpustakaan yang mendapatkan bantuan dana alokasi khusus (DAK) bidang perpustakaan ini, sudah rampung proses pengerjaannya. Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi berharap perpustakaan yang baru dibangun tersebut dapat diresmikan oleh Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando.
Andi Fahsar mengatakan, dalam menggerakkan literasi di Kabupaten Bone, pihaknya tengah mengembangkan perpustakaan desa. Saat ini sudah ada sekitar 100 perpustakaan desa di Kabupaten Bone.
"Kami menghimbau desa untuk tiap tahunnya menganggarkan dana desa untuk perpustakaan desa. Dari 372 desa, sudah 100 desa yang memiliki perpustakaan desa," ujarnya.
Pengelolaan perpustakaan desa ini dilakukan oleh karang taruna dan kader desa. Hadirnya perpustakaan desa, lanjut Andi Fahsar diharapkan dapat menumbuhkan minat baca masyarakat.
"Dengan adanya prpustakaan desa ini minat baca masyarakat sudah mulai tampak," lanjutnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Andi Mappangara menambahkan, untuk melengkapi fasilitas perpustakaan masih diperlukan perabot TIK, dan koneksi internet. Dikatakan saat ini koleksi buku ada sebanyak 20 ribu judul dengan 25 ribu eksemplar.
"Kondisi belum ideal jika dibandingkan dengan jumlah masyarakat Bone yang ada saat ini. Kabupaten Bone ini luas, memiliki 372 desa dengan 37 kecamatan, hanya memiliki dua Mobil Perpustakaan Keliling (MPK). Jumlah ini juga belum dapat mengcover semua wilayah," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Utama Perpusnas Woro Titi Haryanti mengapresiasi komitmen Kabupaten Bone dengan membangun gedung perpustakaan untuk masyarakat.
"Kami mengapresiasi komitmen dari Pemkab Bone, karena untuk peningkatan indeks literasi masyarakat, bupati menjadi ujung tombak dari Perpusnas," ungkapnya.
Woro menyarankan, untuk pengelolaan perpustakaan sebaiknya dilakukan oleh tenaga fungsional pustakawan. Agar perpustakaan umum ini dapat dikelola dengan baik.
"Karena perpustakaan saat ini menjadi tempat aktivitas masyarakat dan transfer pengetahuan," imbuhnya.
Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi, Ofy Sofiana mengatakan, perpustakaan umum dapat diperkuat dengan layanan digital, sehingga diperlukan koneksi internet yang memadai.
"Sebaiknya bisa ditambahkan layanan digital, dna juga fasilitas wifi gratis ini bisa menarik masyarakat untuk datang ke perpustakaan," katanya.
Â
Reportase          : Wara Merdeka
Fotografer         : Ahmad Kemal
Â
Â