Jakartaâ€”Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI memberikan bantuan satu unit mobil perpustakaan keliling untuk Kabupaten Minahasa dan satu unit motor perpustakaan keliling untuk Kota Pagar Alam. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis dalam kunjungan kerja yang dilakukan legislator DPRD Kabupaten Minahasa dan DPRD Kota Pagaralam ke Perpusnas.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyampaikan apresiasinya atas kunjungan para legislator tersebut. Dia menjelaskan Perpusnas siap memberikan dukungan atas kebijakan legislatif untuk minat baca, selama berkoordinasi dengan dinas perpustakaan.
Pada kesempatan tersebut, Syarif Bando menegaskan paradigma perpustakaan harus berubah menjadi pusat transfer ilmu pengetahuan. Bahkan, kini perpustakaan berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan pembacanya. Perpusnas melalui program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial mengembangkan hal ini. Melalui koleksi buku ilmu terapan yang ada di perpustakaan, masyarakat belajar dan dibimbing oleh tim pendamping. Selanjutnya, masyarakat didorong untuk membuka usaha yang pada akhirnya bertujuan mencapai kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup.
Syarif menjelaskan, sebanyak dua desa masing-masing di Kabupaten Minahasa dan Kota Pagar Alam diproyeksikan menerima manfaat transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.Â  <span style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; font-family: Arial, sans-serif; color: #222222;">â€œKota Pagar Alam dua desa dan Minahasa dua desa untuk transformasi layanan pada 2022. Kami akan memberikan stimulan bahwa kita bisa membuka usaha dengan sedikit ilmu terapan. Yang kami bangun adalah adrenalin usaha untuk bangkit,â€ ungkapnya di Ruang Rapat Pimpinan, Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, Medan Merdeka Selatan, Jakarta, pada Jumat (15/4/2021).
Selain itu, Perpusnas juga mengembangkan layanan daring yang bisa dimanfaatkan, termasuk masyarakat Minahasa dan Pagar Alam. Di antaranya layanan perpustakaan digital iPusnas, layanan keanggotaan yang bisa diakses melalui keanggotaan.perpusnas.go.id, jurnal elektronik e-Resources, dan repositori perpustakaan seluruh Indonesia yang bisa diakses melalui laman onesearch.id.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Minahasa Glady P. E. Kandouw menyatakan apresiasinya kepada Perpusnas atas bantuan mobil perpustakaan keliling. Dia menjelaskan kondisi minat baca di Minahasa masih perlu ditingkatkan. â€œBahwa perlu ada kegiatan-kegiatan yang mensosialisasikan kepada masyarakat, mungkin melalui pembelajaran di SD-SD atau dalam pendidikan, agar supaya minat membaca di masyarakat Minahasa tinggi,â€ ujarnya.
Dia mengungkapkan ada 25 kecamatan di Minahasa. Nantinya, mobil perpustakaan keliling tersebut akan berkeliling ke kecamatan yang ada. â€œHarapan agar nantinya setelah dapat mobil ini, kami pun akan menyesuaikan agar kami tetap selalu memberikan pemahaman kepada masyarakat agar untuk menjadi pintar dan produktif, kita harus tetap selalu membaca,â€ jelasnya.
Wakil Ketua I DPRD Kota Pagar Alam Dessy Siska mengungkapkan apresiasinya atas bantuan motor perpustakaan keliling yang terdiri dari dari motor dan 250 eksemplar buku tersebut. Bantuan ini sangat dibutuhkan karena kondisi geografis Pagar Alam yang berbukit.
â€œKarena kami memang walaupun kota, tapi letaknya jauh-jauh di perbukitan pun ada yang agak jauh di pelosok itu untuk menunjang minat baca dari masyarakat Kota Pagaralam sendiri,â€ ungkapnya.
Dia berharap ke depannya, Perpusnas bisa mendukung gerakan minat baca di daerahnya. DPRD memberikan dukungan anggaran untuk dinas perpustakaan. Tahun depan, legislator sedang membahas kenaikan anggaran senilai Rp1,3 miliar.
â€œUntuk dinas perpustakaan dan kearsipan selama dua tahun ini kami mendukung itu Rp700 juta, nah kemarin ada refocussing dari Covid-19 itu terpotong menjadi 500 juta, tetapi ini kami kembalikan lagi ke 700 juta,â€ pungkasnya.
Reporter: Hanna Meinita

Minahasa & Pagar Alam Menerima Bantuan Mobil dan Motor Perpustakan Keliling

Salemba, Jakarta &ndash; Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando mengambil sumpah jabatan serta melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator, Pengawas, dan Pejabat Fungsional di lingkungan Perpusnas pada Rabu (19/10/2022).
Adapun pejabat yang dilantik, diantaranya Nani Suryani sebagai Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, Dewi Kartikasari sebagai Kepala Bagian Umum, Rosy Ardriyati sebagai Kepala Tata Usaha Pimpinan, Kearsipan dan Protokoler (TUPKP).
Selain itu, Hendriyanto sebagai Pustakawan Ahli Madya, Nina Kristiana sebagai Pustakawan Ahli Madya, Nanang Yudhi Kurniawan sebagai Pustakawan Ahli Madya, Nur Karim sebagai Pustakawan Ahli Muda, dan Ika Fenny Kurniawaty sebagai Perencana Ahli Muda.
Dalam arahannya, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menegaskan bahwa Perpusnas merupakan salah satu insitusi pemerintah yang memiliki tujuan yang sama yakni bagaimana meningkatkan kegemaran membaca masyarakat Indonesia serta meningkatkan indeks literasi masyarakat.
"Hal ini untuk memenuhi tugas kita seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, yakni mencerdaskan anak bangsa, mensejahterakan anak bangsa serta kita juga menjadi lem perekat persatuan di tengah perpecahan hoax," ungkap Syarif.
Syarif Bando mengatakan, kepada pejabat yang baru bahwa pelantikan ini menandakan tugas dan tanggungjawab yang melekat semakin berat. Pejabat yang dilantik merupakan orang-orang terbaik dan kredibel untuk mengisi jabatan yang kosong ini.
"Maka saya berharap ada perubahan dari bapak/ibu yang menempati jabatan baru. Dengan cara bersinergi dan berkolaborasi dengan stakeholder baik di internal maupun eksternal," katanya.
&nbsp;
Reportase: Wara Merdeka
Fotografer: Aji

Salemba, Jakarta &ndash; Head of the National Library (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando took the oath of office and appointed Primary High Leadership Officers, Administrators, Supervisors, and Functional Officers within the National Library of Indonesia on Wednesday (19/10/2022).
The officials who were appointed included Nani Suryani as Head of the Center for Development of Public and Special Libraries, Dewi Kartikasari as Head of the General Section, Rosy Ardriyati as Head of Administration, Archives and Protocol (TUPKP).
In addition, Hendriyanto as Associate Expert Librarian, Nina Kristiana as Associate Expert Librarian, Nanang Yudhi Kurniawan as Associate Expert Librarian, Nur Karim as Junior Expert Librarian, and Ika Fenny Kurniawaty as Junior Expert Planner.
In his direction, the Head of National Library Muhammad Syarif Bando emphasized that National Library is a government institution that has the same goal, namely how to increase the reading habit of the Indonesian people and increase the community literacy index.
"This is to fulfill our duties as stated in the 1945 Constitution, namely to educate the nation's children, prosper the nation's children and we are also the glue that holds unity in the midst of hoax divisions," said Syarif.
Syarif Bando said, to the new officials that this inauguration signifies that the inherent duties and responsibilities are getting heavier. The appointed officials are the best and credible people to fill this vacant position.
"So I hope that there will be changes from those of you who occupy new positions. By synergizing and collaborating with stakeholders both internally and externally," he said.
&nbsp;
Reportage: Wara Merdeka
Photographer: Aji

 Pejabat Baru Diharapkan Mampu Berkolaborasi dan Bersinergi

Salemba, Jakartaâ€”Komisi X DPR RI sepakat bahwa perpustakaan merupakan solusi bagi kesejahteraaan bangsa. Transformasi perpustakaan mengubah paradigma perpustakaan yang bukan sekedar menjaga dan merawat koleksi. Maka, tidak cukup Perpustakaan Nasional (Perpusnas) jika hanya mengalokasikan dana Rp670 milyar.
â€œSetidaknya Perpustakaan Nasional berani mengajukan anggaran sebanyak Rp 1 triliun dengan pelbagai kegiatan yang mendukung. Ini harus diperjuangkan,â€ terang anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan, mengawali Webinar Literasi Membangun Ekonomi Masyarakat yang digelar Perpusnas, Selasa, (20/10).
Sofyan Tan memprediksi masa depan Indonesia akan cerah jika meniliki kalkulasi ekonomi pada 2045, ketika Indonesia memasuki usia emas. Tidak selamanya kekayaan sumber daya alam ataupun hasil bumi lainnya menjadi penopang bagi pondasi ekonomi. Seiring waktu, sektor pariwisata dan industri kreatif akan menjadi salah satu leading sektor sebagai penyumbang devisa terbesar bagi negara.
Sofyan mencontohkan, pada 2019 lalu, industri pariwisata berhasil menjadi penyumbang devisa nomor dua terbesar. Dan diperkirakan pada 2045 mendatang, sektor pariwisata diperkirakan mampu menyumbang 76,3 juta wisatawan. â€œBisnis pariwisata menumbuhkan peluang bisnis yang lain seperti souvenir dan kuliner. Ini adalah peluang,â€ lanjut Sofyan Tan.
Kejelian memanfaatkan peluang dalam bisnis pariwisata harus dibarengi dengan penguasaan teknologi. Apalagi akhir-akhir ini bisnis pariwisata secara daring (online) memiliki pangsa besar. Penyedia jasa tidak perlu repot-repot memiliki sejumlah hotel sebagai aset.
â€œPenguasaan teknologi bisa diperoleh dari gemar membaca. Ketika membaca menjadi kebiasaan, maka kemampuan literasi akan mempunyai manfaat terhadap ekonomi masyarakat. Literasi bukan sekedar bisa baca tulis tapi mampu diaplikasikan, pungkas Sofyan.
Selain Sofyan Tan, Webinar Literasi Membangun Ekonomi Masyarakat juga menghadirkan narasumber Kepala DInas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara Halen Purba, dan penerima dampak program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dari Perpustakaan Desa Rambung Sialang Tengah, Sumut, Samidi.
Â 
Reportase : Hartoyo Darmawan, Rizki Agum Gumilar, Agus Joko Suroso
Fotografer : Rd Radityo

Webinar Literasi Membangun Ekonomi Masyarakat ; Peluang Gurih Dari Sektor Pariwisata

Kunjungan Lapangan Dalam Rangka Pemantauan dan Evaluasi Terpadu Pelaksanaan Program Pengembangan Perpustakaan di Kabupaten Lombok Utara

Kunjungan Lapangan Dalam Rangka Pemantauan dan Evaluasi Terpadu Pelaksanaan Program Pengembangan Perpustakaan di Kabupaten Lombok Utara

Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kota Pekanbaru mengunjungi Perpustakaan Nasional RI dalam rangka berkonsultasi tentang rancangan peraturan daerah (Raperda) perpustakaan. Dalam pertemuan ini, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Jhon Romi Sinaga Bersama anggota pansus dan Dinas Perpustakaan Kota Pekanbaru diterima Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando.
Jhon Romi menyatakan, pansus meminta masukan agar bisa menyusun aturan yang sesuai dengan program nasional, di antaranya mengenai pembiayaaan dan program gemar membaca. â€œMengenai pembiayaan apakah dari APBN atau APBD,â€ ujar Jhon di Ruang Rapat Pimpinan, Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat, pada Jumat (13/7).
Penanggung jawab Pansus Raperda Perpustakaan Sondia Warman menjelaskan, pihaknya memprioritaskan penyusunan raperda perpustakaan dalam agenda legislatif. Kehadiran perpustakaan dengan koleksi yang tepat, menurutnya, terkait dengan intelektualitas generasi muda.
Sementara itu, Muhammad Syarif menjelaskan ada tiga hal utama yang harus diperhatikan sebagai substansi raperda perpustakaan. Pertama, raperda harus menjamin bahwa seluruh adat istiadat, potensi budaya, dan sumber daya di Kota Pekanbaru, diwujudkan dalam bentuk buku. Muatan lokal harus ditulis dan dipastikan menjadi koleksi pustaka perpustakaan Kota Pekanbaru.
Kedua, perda harus menekankan bahwa membaca meningkatkan kualitas sumber daya manusia. â€œTanpa membaca maka menjadi hal yang mustahil bagi kita. Bahwa membaca adalah esensi pendidikan, karena selama ini parameter kita adalah ijazah,â€ urai Muhammad Syarif.
Agar perda menjadi produk hukum yang berkesinambungan, anggota pansus diminta membuat formula tentang literasi. Menurutnya, saat ini terjadi booming gerakan literasi, namun arahnya tidak jelas. â€œAda yang bilang membaca 15 menit sudah literasi, ada yang bilang gerakan orang tua mendongeng sudah masuk literasi. Perlu dirumuskan seperti apa formulanya,â€ jelasnya.
Ketiga, besaran dari anggaran perpustakaan sebaiknya dicantumkan di raperda. Muhammad Syarif juga meminta anggota DPRD Kota Pekanbaru melakukan pengawasan terkait dengan pengelolaan perpustakaan, yakni perpustakaan umum, khusus, sekolah, dan perguruan tinggi. â€œPasal 22 hingga pasal 25 UU Nomor 43 Tahun 2007 menyatakan kewenangan perpustakaan ada di perpustakaan. Jadi, kepala dinas berwenang untuk mengurus perpustakaan yang ada di Kota Pekanbaru. Oleh karena itu, DPRD sangat menentukan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian, kiranya diberikan kewenangan penuh untuk mengelola perpustakaan, termasuk di sekolah. Karena ini adalah hal yang fundamental,â€ jelasnya.
Ketua Pansus Desi Susanti menyatakan mengapresiasi pertemuan ini dan pihaknya akan menelaan masukan dari Perpusnas. Kunjungan ini diakhiri dengan bertukar cendera mata dan foto bersama.
Reportase: Hanna Meinita
Â

Kepala Perpusnas RI Terima Pansus DPRD Kota Pekanbaru

Salemba, Jakarta â€“ Pandemi yang sedang melanda dunia berdampak bagi semua lapisan masyarakat, tidak terkecuali bagi dunia perpustakaan. Perpustakaan terpaksa membatasi kunjungan onsite atau bahkan menutup layanannya, yang secara tidak langsung menyebabkan akses ke bahan bacaan menjadi terhambat. Namun, berkat kecanggihan teknologi yang telah diterapkan di berbagai perpustakaan, masyarakat tetap dapat mengakses layanan perpustakaan secara online.
Menyiasati kesulitan akses akibat pandemi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP PA) mengembangkan aplikasi iperempuandananak yang dapat diakses melalui smartphone, tablet, laptop, dan desktop berbasis Android, IOS, dan Windows. Aplikasi perpustakaan digital tersebut disosialisasikan secara online pada Rabu (14/10).
Sekretaris Menteri PP PA Pribudiarta Nur Sitepu dalam sambutannya berharap aplikasi tersebut dapat menjadi sumber pengetahuan mengenai isu-isu perempuan dan anak serta pengetahuan lainnya bagi Â dinas PP PA di daerah dan masyarakat umum. Pribudiarta mengambil contoh di negara-negara maju di mana telah ada pemahaman bahwa perpustakaan merupakan pusat peradaban dan pusat ilmu pengetahuan. Dan hal itu menjadi prioritas dalam membangun perpustakaan di negara-negara maju. Selain itu, diharapkan juga perpustakaan pada akhirnya menjadi kebutuhan bagi semua.
â€œMudah-mudahan pertemuan ini dapat menjadi bahan pencerahan bagi kami dan teman-teman di daerah dan memahami bahwa perpustakaan merupakan kebutuhan. Para ASN diharapkan juga menjadi butuh akan perpustakaan,â€ ujar Pribudiarta.
Senada dengan pernyataan Sesmen PP PA, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menegaskan bahwa perpustakaan tidak akan pernah hilang dan tetap berperan penting dalam sejarah umat manusia sampai akhir zaman. â€œPerpustakaan merupakan jembatan ilmu pengetahuan masa lalu, masa sekarang, dan masa depan,â€ pungkas Syarif Bando.
Â 
Reporter: Eka Cahyani
Fotografer: Ahmad Kemal Nasution
Â

Sosialisasi Layanan Berbasis Online Perpustakaan Digital Kementerian PPPA-Perpustakaan Jembatan Ilmu Pengetahuan

Banyuasin, Sumselâ€”Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin mendorong masyarakatnya untuk cerdas dan sejahtera tidak main-main. Salah satu buktinya, adalah mengukuhkan 22 bunda literasi kecamatan, termasuk Bunda Literasi Kab. Banyuasin Sri Fitriyanti Askolani. Bunda literasi diharapkan dapat menjadi role model yang menginspirasi tumbuhnya kegemaran membaca masyarakat Banyuasin. Â Â 
â€œPara bunda literasi yang terlantik adalah madrasah pertama bagi anak-anak dan keluarga. Ini adalah ikhtiar bersama dalam membantu mensukseskan visi misi Pemkab Banyuasin untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas. Bunda literasi adalah role model yang diinginkan masyarakat, ucap Bunda Literasi Provinsi Sumatera Selatan Percha Leanpuri pascamelantik 22 bunda literasi, Kamis, (3/12/2020). Â Â 
Bahkan, Percha mengaku bangga Kab. Banyuasin menjadi satu-satunya kabupaten di Suatera Selatan yang memiliki bunda literasi sampai tingkat kecamatan. 
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Kab. Banyuasin Slamet Soemosentono mengimbau kepada masyarakat Kab. Banyuasin meski saat ini masih dalam kondisi pandemi, namun kewajiban membudayakan kegemaran membaca jangan diabaikan. â€œPengukuhan 22 bunda literasi adalah role model dan figure untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, berkelanjutan,â€ ujarnya. 
Sementara itu, Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas Adin Bondar Pasaribu mewakili Perpustakaan Nasional menyatakan dukungan kepada pemerintah daerah Banyuasin dalam menggenjot literasi melalui pengukuhan 22 bunda literasi. 
â€œDengan kegemaran membaca, kualitas akan literasi membaik sehingga masyarakat Indonesia tidak lagi menjadi market dari pasar asing (internasional),â€ ucap Adin Bondar.
Kegiatan pengukuhan bunda literasi dibarengi dengan workshop yang menghadirkan narasumber Komandan AL (Danlanal) Kolonel Filda Malari yang membagikan tips memaksimalkan otak kanan dan kiri untuk kemampuan menghafal. 
Di akhir kegiatan, Perpusnas secara simbolis menyerahkan bantuan Mobil Perpustakaan Keliling kepada Wabup Kab. Banyuasin.
Â 
Reportase : Suryadi, Hartoyo Darmawan
Fotografer : Suryadi

Berita

Kukuhkan 22 Bunda Literasi ; Kab, Banyuasin Menuju Masyarakat Cerdas

Pencarian

Berita Lainnya

Minahasa & Pagar Alam Menerima Bantuan Mobil dan Motor Perpustakan Keliling

Pejabat Baru Diharapkan Mampu Berkolaborasi dan Bersinergi

Webinar Literasi Membangun Ekonomi Masyarakat ; Peluang Gurih Dari Sektor Pariwisata

Kunjungan Lapangan Dalam Rangka Pemantauan dan Evaluasi Terpadu Pelaksanaan Program Pengembangan Perpustakaan di Kabupaten Lombok Utara

Kepala Perpusnas RI Terima Pansus DPRD Kota Pekanbaru

Sosialisasi Layanan Berbasis Online Perpustakaan Digital Kementerian PPPA-Perpustakaan Jembatan Ilmu Pengetahuan