Perpustakaan Jantung Budaya Literasi Masyarakat

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jakarta, - Fungsi utama perpustakaan adalah membangun tradisi budaya baca dan jantung budaya literasi masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/ Bappenas, Amich Alhumami pada Selasa (14/5/2024).

“Perpustakaan menjadi sarana pendukung peningkatan literasi masyarakat, media informasi, sumber pengetahuan, serta ruang bagi pertukaran informasi bagi pemustaka,” sebutnya.

Dalam Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perpustakaan yang digelar di Hotel Grand Mercure Jakarta tersebut, Amich menyebut berbagai program dilakukan oleh Perpusnas untuk meningkatkan peran perpustakaan menjadi lebih luas. Salah satunya transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS).

Selain itu, penguatan peran perpustakaan juga dilakukan dengan menghadirkan bangunan perpustakaan yang representatif yang diberikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Tantangan terbesarnya yaitu bagaimana memanfaatkan perpustakaan dengan koleksi yang semakin kaya agar tingkat kunjungan semakin meningkat dan akses ke buku atau sumber pengetahuan bisa menjadi kegiatan sosial ekonomi yang produktif,” imbuhnya.

Amich menyebut dunia semakin maju dan berkembang serta semakin kompetitif. Maka, syarat utama menjadi bangsa yang bersaing adalah keterampilan literasi mulai dari yang paling elementer sampai dengan hal-hal yang kompleks.

Dirinya menambahkan, literasi menjadi bagian yang sangat penting bagi masyarakat untuk merespon berbagai tantangan di masa depan dan peningkatan literasi menjadi kunci bagi pendidikan bermutu dan pendidikan yang berdaya saing.

Literasi akan mendorong transformasi masyarakat di berbagai dimensi kehidupan. Terutama dibarengi dengan pemanfaatan teknologi termasuk kecerdasan buatan dan juga teknologi digital.

“Dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, pendidikan berperan penting dalam mewujudkan SDM unggul dan berkualitas. Dengan kecakapan literasi tinggi tenaga kerja bisa bekerja di sektor apapun. Akumulasi pengetahuan dan keterampilannya mengindikasikan bahwa dia punya kecakapan literasi yang bagus,” terangnya.

Amich menegaskan, kerja kolaborasi juga menjadi komponen yang penting dalam membangun budaya literasi masyarakat. “Banyak pihak yang berdedikasi tinggi dalam berbagai kegiatan penguatan literasi di berbagai daerah. Dengan komitmen sekaligus kerja kolaborasi, akan bisa mewujudkan impian bersama Indonesia Emas yang tercermin pada manusia unggul yang beradab, berpengetahuan, dan masyarakat yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” pungkasnya.

Reporter: Eka Purniawati

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung