Pustakawan adalah Kunci dari Perkembangan Bangsa

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jakarta - Saat ini, pembangunan perpustakaan masuk ke dalam satu dari lima Prioritas Nasional Pemerintah Indonesia, yakni prioritas poin satu terkait Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan. Atensi pemerintah dalam melibatkan perpustakaan merupakan akumulasi dari kinerja, kerja keras, dan pengabdian sepenuh hati para pustakawan Indonesia dalam merawat dan mengembangkan institusi perpustakaan, sehingga pemerintah semakin menyadari peran dan nilai positif perpustakaan bagi masyarakat dan komunitas.

Kolaborasi perpustakaan dan gerakan inklusi sosial dalam bingkai Sustainable Development Goals (SDGs) adalah satu dari sekian isu global yang relevan dengan dunia perpustakaan dan kepustakawanan hari ini. Selain isu tersebut, tentunya ada banyak isu atau topik lainnya yang tak kalah penting untuk dipahami dalam rangka membangun jejaring mitra internasional, salah satunya yakni mengenali seperti apa paradigma dunia internasional terhadap profesi dan institusi perpustakaan.

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando bertindak sebagai Keynote Speaker dalam Webinar bertemakan “Learn from the global world, act for the nation” yang digelar melalui aplikasi Zoom Meeting, pada Jumat (23/10/2020). Dalam sambutannya, Syarif Bando menyatakan penting hukumnya untuk berdiskusi, mempelajari, dan menyuarakan pergerakan perpustakaan dan pustakawan Indonesia dalam skala global karena sorotan dan pengakuan internasional terhadap kinerja yang telah dilakukan dapat membuat satu jalan advokasi baru untuk menjaring mitra di dunia internasional.

Webinar ini menjadi tempat belajar tentang pustakawan dan kepustakawanan di panggung global untuk melakukan aksi kebaikan di panggung nasional. “Target dari apa yang akan kita pelajari hari ini bermuara pada upaya membangun bangsa Indonesia melalui bidang kepustakawanan dan perpustakaan karena dengan adanya pengakuan akan membuat ruang gerak kita dalam berkreasi dan mengabdi kepada bangsa menjadi semakin leluasa,” jelasnya.

Pustakawan Kajian Asia Tenggara di University of Hawaii at Mãnoa Rohayati Paseng menyampaikan bahwa perpustakaan perguruan tinggi harus bisa memberikan layanan yang membuat mahasiswa nyaman dan dalam pengembangan koleksi harus mengetahui apa yang menjadi kebutuhan mahasiswa. Pada intinya perpustakaan membawa misi untuk mengedukasi dan memberi penerangan kepada bangsa agar generasi mendatang dapat bersiap guna bersaing di dunia luar.

Pada kesempatan yang sama, Pendiri Magbasa Tayo Movement Kevin Conrad T Tansiongco menjelaskan tujuan dari didirikannya Magbasa Tayo Movement antara lain untuk memberikan kesadaran tentang pentingnya perpustakaan dan Taman Baca Masyarakat (TBM) serta menyediakan bahan bacaan dan bantuan dasar teknis bagi masyarakat yang ingin membuka perpustakaan. Karena baginya perpustakaan adalah sumber informasi dan membaca merupakan sebuah kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan.

Webinar yang bertemakan “Learn from the global world, act for the nation” ini juga merupakan bagian dari  kegiatan lomba Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2020 yang diselenggarakan dari tanggal 18 hingga 24 Oktober 2020. Kegiatan ini diikuti oleh Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Daerah/Provinsi dari seluruh Indonesia. Peserta lomba dinilai oleh tujuh Dewan Juri yang terdiri dari akademisi, praktisi dan pakar di bidang kepustakawanan.

Reporter: Basma Sartika

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung