Jakarta - Guna memastikan jumlah perpustakaan yang ada di wilayah, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI tengah berupaya melakukan penambahan dan pemutakhiran data yang tersedia dalam pangkalan data Perpusnas, dengan penyusunan aplikasi baru.
Aplikasi baru tersebut, mengintegrasikan antara Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) dan pemetaan perpustakaan berbasis wilayah dalam bentuk website dan mobile.
Hasil dari integrasi keduanya, merupakan pemutakhiran data dari profil perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan perguruan tinggi.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpusnas, Deni Kurniadi mengatakan, masyarakat saat ini membutuhkan data dan informasi yang beragam, tepat waktu, dan cepat disajikan.
"Hal ini menjadi tantangan bagi Perpusnas untuk selalu meningkatkan mutu penyediaan data, dan informasi, sekaligus mutu pelayanannya," kata Deni saat membuka Forum Discussion Group (FGD) Pendataan Perpustakaan pada Selasa (23/11/2021).
Berdasarkan sensus perpustakaan yang dilakukan pada tahun 2018, jumlah perpustakaan yang ada di Indonesia ada sebanyak 164.610 perpustakaan.
Dengan rincian, perpustakaan madrasah sebanyak 113.541 perpustakaan, perpustakaan umum sebanyak 42.460 perpustakaan, dan sebanyak 6.552 perpustakaan khusus.
"Pendataan perpustakaan ini untuk memastikan data benar-benar valid, minimal tidak hanya entry by name atau by address tetapi juga ada profil perpustakaannya," terang Deni.
Lebih lanjut Deni mengatakan, bahwa di tahun 2022 Perpusnas melalui dana dekonsentrasi memasukkan kegiatan pendataan perpustakaan, sehingga diharapkan Dinas Perpustakaan Provinsi, Kabupaten/Kota sebagai Pembina perpustakaan dapat aktif melengkapi data perpustakaaa.
"Kami mendorong Dinas Perpustakaan Provinsi, Kabupaten/Kota, Sekolah, maupun Perguruan Tinggi untuk aktif memasukkan data perpustakaan yang ada di wilayahnya," lanjutnya.
Melalui pengolahan dan pengumpulan data perpustakaan, dapat membantu Perpusnas dalam meninjau ulang dan mengembangkan standar nasional di semua jenis perpustakaan, membantu pelaksanaan pemetaan pembinaan dan pengembangan semua jenis perpustakaan, serta membantu merumuskan dan mengevaluasi perencanaan dan kebijakan nasional di bidang perpustakaan.
"Diharapkan, pertemuan ini menjadi landasan bagi terciptanya akurasi data, guna meningkatkan eksistensi perpustakaan sebagai bagian dari usaha bersama membangun daerah, dan masyarakat yang berdaya saing," harap Deni.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, Upriyadi mengatakan, melalui pendataan memudahkan Perpusnas maupun Dinas Perpustakaan Provinsi untuk melakukan pembinaan perpustakaan di daerah.
“Dari data tersebut, kita menjadi tahu kondisi rill perpustakaan di lapangan, data ini juga nantinya  menjadi ranah pengambilan kebijakan untuk ke depannya,†kata Upriyadi.
Â
Reportase: Wara Merdeka
Fotografer: Prakas Agrestian
Â
Â
Â