Medan Merdeka Selatan, Jakarta – Perpustakaan Perguruan Tinggi diminta ikut berperan dalam meningkatkan literasi di Indonesia. Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Muhammad Syarif Bando menyatakan hal ini saat mengukuhkan Pengurus Pusat Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) periode 2020-2023. Dia berharap, forum perpustakaan perguruan tinggi tidak sekadar dijadikan wadah untuk berbagi jejaring, namun juga turut mengatasi masalah literasi Indonesia mulai dari hilir hingga hulu.
“Saya ingin forum ini tidak hanya sekedar berbagi jejaring tetapi ada pekerjaan berat yang harus dilakukan, keluarlah dari zona nyaman dan bekerja untuk negeri,†ujarnya.
Seperti halnya persoalan rendahnya literasi Indonesia yang seringkali didengungkan. Menurut Syarif Bando, perlu adanya perbaikan di sisi hulu untuk mengatasi persoalan tersebut. Salah satunya, memastikan tersedianya bahan bacaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Berhenti kita menghakimi masyarakat yang tidak suka membaca, tetapi apakah kita sudah menyediakan bahan bacaan yang dibutuhkan. Siapapun kita mari dorong setiap orang untuk menulis buku yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,†ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, perlu adanya regulasi yang memungkinkan buku yang berada di kota besar bisa sampai di wilayah Papua maupun Nusa Tenggara Timur, serta menyiapkan anggaran yang memastikan dapat menyiapkan bahan bacaan sesuai dengan standar UNESCO yakni minimal tiga buku tiap orang tiap tahunnya
Syarif Bando menegaskan, tidak benar budaya baca Indonesia rendah, sebab bangsa Indonesia memiliki keturunan nenek moyang pembaca terbaik di dunia. Hal ini dibuktikan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 50 aksara, misalnya aksara Batak, aksara Jawa dan aksara Bali.
"Dengan fakta yang ada kami mohon FPPTI untuk turut berperan, Â masa kepengurusan yang hanya tiga tahun jangan sebatas seremoni saja. Melainkan, bantu Perpusnas menyelesaikan persoalan ini di sisi hulu. Jika bicara rendahnya budaya baca, otomatis indeks literasi rendah, daya saing rendah, pendapatan per kapita rendah. Hal ini jangan diperdebatkan lagi,"lanjutnya
“Saya mengajak FPPTI untuk mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo untuk mendukung kualitas SDM masyarakat Indonesia, jangan biarkan mereka hidup dalam kemiskinan dan kebodohan, salah satunya melalui transfer knowledge, serta menyiapkan banyak buku tentang ilmu terapan,†tutupnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Perpustakaan Nasional menyampaikan, terima kasih kepada Ketua Umum Pengurus FPPTI Periode 2014-2020 serta Pengurus Pusat FPPTI periode 2014-2020 atas kerja kerasnya selama memimpin dan menjalankan roda organisasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, sehingga mampu membawa dampak positif bagi kemajuan Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI).
Reportase : Wara Merdeka
Fotografer : Eka Purniawati
Â