Dukungan DPD RI untuk Rencana Kerja Perpusnas

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Senayan, Jakarta—Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD) mendukung rencana kerja mendatang Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas).

Hal ini terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komite III DPD RI dengan Perpusnas. Ketua Komite III DPD RI, Hasan Basri, menyatakan secara khusus melalui RDP, para senator ingin mendapatkan informasi mengenai rencana kerja tahun 2023, khususnya program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), pembudayaan kegemaran membaca dan literasi, serta sertifikasi dan uji kompetensi pustakawan.

Berdasarkan pasal 22D UUD 1945, DPD RI melalui alat kelengkapannya yakni Komite III DPD RI, memiliki tugas konstitusional untuk turut berkontribusi melakukan pengawasan, dalam hal ini terkait bidang perpustakaan.

“Hal ini yang menjadi landasan dilakukannya Rapat Dengar Pendapat dengan Kepala Perpustakaan Nasional RI, untuk mengidentifikasi dan menggagas penyelesaian komprehensif persoalan yang dihadapi oleh perpustakaan untuk penguatan literasi publik,” jelasnya dalam RDP yang digelar di Gedung B DPD RI, Ruang Rapat Sriwijaya, Jl Jenderal Gatot Subroto No. 6, Senayan, Jakarta, pada Selasa (6/12/2022).

Komite III DPD RI sebagai mitra kerja Perpusnas berharap anggotanya dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan fungsi pengawasan program dan kegiatan Perpusnas di daerah. Hal ini dilakukan untuk memastikan capaian secara optimal pendistribusian dan pelaksanaan program dan kegiatan Perpusnas. Senator Hasan Basri menekankan optimalisasi program TPBIS terutama pada daerah 3T.

Pada tahun 2023, anggaran definitif Perpusnas sebesar Rp723 miliar. Hal ini terdapat penambahan pagu sebesar Rp47 miliar dari pagu indikatif sebelumnya sebesar Rp675 miliar. Senator dari Kalimantan Utara tersebut menilai anggaran perpustakaan sangat kecil. Untuk itu, Komite III DPD RI akan mendorong agar anggaran perpustakaan dapat ditingkatkan.

Senada, senator dari Sumatera Utara, Dedi Iskandar Batubara, merasa sedih dengan anggaran tersebut, sementara targetnya dinilai besar. Untuk itu, pihaknya akan mendukung program kerja Perpusnas dalam merambah daerah di Indonesia.

“Saya tidak menyalahkan siapapun, tapi perlu didorong bersama-sama agar tingkat literasi meningkat dan target besar kita bisa tercapai. Apa yang Kepala Perpusnas bisa bantu untuk DPD tahun 2023? Agar bisa menjadi kerja kita di daerah,” ungkapnya.

Dalam RDP tersebut, Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, memaparkan rencana kerja anggaran Perpusnas pada tahun 2023. Dari pagu anggaran RAPBN TA 2023, rencana komposisi alokasi anggaran untuk pelayanan umum sebesar Rp257,9 miliar, pendidikan sebesar Rp465 miliar, serta alokasi anggaran untuk prioritas nasional sebesar Rp360,2 miliar.

Dia menjelaskan program TPBIS tidak spesifik mencakup daerah 3T. Namun begitu, program unggulan Perpusnas ini dapat dimanfaatkan oleh para senator di daerahnya.

Usai RDP, Kepala Perpusnas mengajak anggota Komite III DPD untuk bersama-sama turun ke daerah dan terlibat dalam kegiatan yang diselenggarakan Perpusnas. “Ini luar biasa saya rasa dan intinya kita harus mengimplementasikan apa yang disampaikan Bapak Presiden Jokowi tentang pembangunan dimulai dari pinggiran yaitu 3T. Dan kita sama punya komitmen itu,” jelasnya.

Dia menegaskan, Perpusnas melalui Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan telah mendukung upaya pembangunan gedung layanan perpustakaan di provinsi dan kabupaten/kota.

“Telah membangun perpustakaan di daerah terpencil, Lembata, Nagekeo, di Aceh, kita bangun di Deli Serdang, Langkat, Dairi, Sambas, daerah perbatasan, kemudian di Manggarai Barat juga, semua daerah perbatasan kita bangun,” urainya.

Sementara senator Sumatera Barat, Buya Muslim, menyambut baik respons dari Perpusnas yang terbuka untuk berkolaborasi. Dia berharap adanya bantuan buku dari Perpusnas untuk menumbuhkan minat baca di daerah di Indonesia.

“Jadi setelah kita bikin di daerah itu perpustakaan kecil-kecil, itu buku berapapun akan dilahap anak-anak. Salah satunya adalah menumbuhkan minat baca anak-anak. Dengan demikian mereka tidak lagi kembali ke internet untuk gadgetkah, tapi kembali ke buku,” pungkasnya.

Reporter: Hanna Meinita

Fotografer: Radhitya Purnama

 

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung