Medan Merdeka Selatan, Jakarta -Â Indonesia dan Jepang memiliki keterikatan secara sejarah dan politik. Sejarah Indonesia mencatat Jepang sebagai salah satu negara yang pernah menduduki Tanah Air dalam rentang waktu 3,5 tahun, yakni pada tahun 1942-1945. Kependudukan Jepang berakhir seiring dengan di bumihanguskannya dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki pada masa Perang Dunia II. Meski Jepang menyisakan luka saat penggalakkan Romusha yang memakan banyak korban jiwa, namun Jepang juga telah meletakkan dasar fundamen bagi kemerdekaan Indonesia dengan membentuk Badan Pernyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Pada tahun 1958, Jepang secara resmi membuka kantor kedutaannya di Indonesia hingga sekarang. Peringatan 60 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang diperingati bersama oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud dan Kedutaan Besar Jepang di Perpustakaan Nasional, Kamis, (2/8).
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilman Farid mengatakan peringatan 60 hubungan diplomatik antara kedua negara ditandai dengan seminar dan pameran tematik. Pameran ini mengambil salah satu fragmen sejarah dalam hubungan Indonesia-Jepang dalam kurun waktu 1942-1945. "Semangat pameran adalah mendeskripsikan perjalanan kemerdekaan bangsa Indonesia sebagai warisan teragung para pendiri bangsa untuk terus dirawat dan dijaga," imbuhnya.Â
Dalam pameran kesejarahan bertemakan "Jagung Berbunga Di Antara Bedil dan Sakura" menampilkan berbagai sumber sejarah dalam berbagai bentuk, seperti dokumen, poster, foto, lukisan, dan lain sebagainya. Salah satu yang menarik dari koleksi pameran adalah lukisan dan sketsa seniman Jepang Ono Saseo yang disandingkan dengan foto mengenai gambaran sosial di Jawa.Â
Koleksi yang dipamerkan pada pameran kesejarahan tersebut merupakan koleksi yang berasal dari Perpustakaan Nasional, Direktorat Sejarah Kemendikbud, Arsip Nasional, kantor berita nasional ANTARA, dan Lokananta. Pameran berlangsung dari tanggal 2 hingga 10 Agustus 2018 di Ruang Pameran Perpustakaan Nasional (Lt. 4) di Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11 Jakarta. Pameran kesejarahan Indonesia - Jepang diselenggarakan bertepatan dengan peringatan 110 tahun Kebangkitan Nasional (1908-2018) sekaligus menyambut Hari Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia.Â
Pada saat bersamaan diluncurkan buku berjudul “Jagung Berbunga di Antara Bedil dan Sakuraâ€. Buku ini membahas fragmen sejarah hubungan Indonesia-Jepang dalam kurun 1942-1945 dengan menampilkan berbagai sumber sejarah dalam berbagai bentuk, baik dokumen, foto maupun poster dan lukisan karya seniman Jepang yang dikemas apik dan menarik.Â
Direktur Sejarah Kemendikbud Triana Wulandari dalam awal sambutannya mengatakan kegiatan ini salah satu upaya dalam menguatkan hubungan dari hati ke hati antara Indonesia dan Jepang yang telah terjalin sejak lama, terutama dalam aspek budaya.
Â
Reportase : Hartoyo Darmawan
Â
Â