Salemba, Jakarta – Keberadaan arsip tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Tiap orang memiliki arsip pribadi mulai dari akta lahir, KTP, Kartu Keluarga, dan ijazah. Hal inilah yang menjadikan arsip pribadi atau dokumen keluarga menjadi penting untuk dirawat agar tidak rusak.
"Karena arsip pribadi tercipta sejak kita lahir sampai dengan kita tiada. Maka dari itu penting bagi tiap orang untuk menjaga dan merawat arsip atau dokumen pribadi dan keluarga. Selain untuk kepentingan diri sendiri juga merupakan amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang kearsipan," kata Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando, pada acara Sosialisasi & Workshop Perawatan Dokumen Pribadi dan Keluarga, Selasa (18/5/2021) di Pendopo Selatan Aula Salemba.
Syarif Bando mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini, yang diharapkan seluruh pegawai dapat merawat dan menyimpan arsip dan dokumen pribadi dengan sebaik-baiknya, terlebih dengan adanya workshop digitalisasi dokumen. "Kita berharap dengan adanya sosialisasi ini pegawai dapat menjadi arsiparis yang mampu melakukan perawatan dokumen pribadinya dirumah. Kita bisa beli bahan-bahannya, kemudian dipraktekkan di rumah," ungkapnya.
Selain itu, bertepatan di Hari Kearsipan ke-50, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan launching Film Arsip ke-2 "Gara-Gara Kopi", sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan Sayembara Menulis Naskah Film Arsip pada tahun 2020. Dari film tersebut, Syarif Bando menuturkan, dokumen yang disiram kopi dapat kembali utuh dengan satu pengetahuan yang dimiliki oleh sebuah profesi yakni arsiparis atau pustakawan.
"Karena itulah profesi arsiparis dan pustakawan diakui di seluruh dunia, sebab kalau kita lihat tadi dokumen menjadi rusak tetapi dapat diperbaiki seperti semula. Film ini sangat menghibur dan tentu saja sarat akan pesan pentingnya merawat dan menyimpan dokumen pribadi," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Biro SDM dan Umum Perpusnas Ahmad Masykuri menyampaikan, kegiatan sosialisasi ini berkolaborasi dengan Pusat Preservasi dan Alih Media Bahan Perpustakaan Perpusnas sebagai upaya membangun kesadaran pegawai di lingkungan Perpustakaan Nasional terhadap arsip atau dokumen pribadi dan keluarga.
"Kerusakan arsip bisa terjadi karena adanya bencana alam seperti banjir atau gempa, sementara kehilangan arsip tersebut dapat terjadi karena kelalaian baik dalam penataan maupun penyimpanan," katanya.
Dalam Workshop yang dilakukan selama dua hari ini (18-19 Mei), lanjutnya, pegawai dapat melihat secara langsung maupun virtual cara merawat dokumen serta dapat berkesempatan untuk mendigitalisasikan dokumen pribadi. Kegiatan ini merupakan rangkaian dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Perpustakaan Nasional ke-41.
Reportase: Wara Merdeka