Kab. Tana Toraja, Sulsel—Cita-cita Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tana Toraja Asri Sahrun Said hanya sederhana, yakni menjadikan Tana Toraja sebagai salah satu daerah wisata yang representatif seperti halnya provinsi Bali yang telah lebih dulu mendunia. Maka itu, masyarakat Tana Toraja diminta agar mempunyai pengetahuan yang luas dan memahami potensi wilayah. Membaca hanya satu dari sekian cara yang bisa dimaksimalkan sehingga masyarakat Tana Toraja memiliki kedalaman literasi.
“Saya mengidamkan masyarakat Tana Toraja yang berprestasi dan mendunia sehingga keberhasilan dan kemajuan harus jadi guide bagi daerah lain,†ujar Asrun Sahrun Said pada kegiatan peningkatan Indeks Literasi Masyarakat di Kabuapaten Tana Toraja, Kamis, (26/11).
Yah, sumber daya alam merupakan salah satu potensi yang bisa dimaksimalkan siapa pun. Selama ini, Indonesia kurang menikmati hasil kekayaan alam Tanah Air dikarenakan kekurangmampuan mengolah dan mengkreasikan. Hasil kekayaan bumi dieksplorasi habis-habisan, diolah di luar negeri lalu dikembalikan lagi dalam bentuk produk yang kemudian dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Tidak ada jalan lain untuk merubahnya kecuali dengan membaca. Membaca tidak sekedar membuka cakrawala berpikir namun merangsang keingintahuan sehingga muncul keinginan untuk melakukan. Proses kreativitas berjalan. Jika ini terus dilatih maka inovasi menjadi garansi. Â
“Kelemahan bangsa kita selama ini adalah kekurangmampuan memanfaatkan sumber daya alam dengan baik sehingga aspek literasi ke-empat, yakni kemampuan menciptakan produk barang/jasa belum optimal dilakukan,†imbuh Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando.
Lebih jauh Kepala Perpusnas mengingatkan generasi muda adalah penentu kesuksesan pembangunan di masa depan. Mereka yang diharapkan mampu memanfaatkan potensi dari kekayaan sumber daya alam lewat proses kreativitas dan inovasi tanpa henti.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI Eva Stevani Rataba mengakui bahwa permasalahan yang dialami Tana Toraja adalah kurang bahan bacaaan yang bisa dinikmati. Imbasnya, proses kreativitas yang menjadi bagian dari perkembangan literasi ikut terhambat. Oleh karena itu, ia menyambut baik dengan niatan Perpustakaan Nasional menggalakkan pemahaman literasi di Tana Toraja.
“Literasi memang bukan sekedar bisa baca-tulis, melainkan ada proses kesinambungan berpikir untuk menghasilkan ide-ide maupun inovasi yang bermanfaat bagi khalayak,†ujar Eva.  Â
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perpusnas menyerahkan bantuan berupa Pojok Baca Digital (Pocadi) kepada pemerintah Kab. Tana Toraja yang dilanjutkan penyerahan hibah replikasi mandiri transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk kesejahteraan dari Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan kepada lima desa di Kab. Tana Toraja penerima bantuan tersebut.
Â
Reportase : Agus Djoko Suroso, Hartoyo Darmawan
Fotografer : Alfa Husna
Â
Â
Â